PWMU.CO – Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Pŕof Achmad Jainuri mengatakan hal yang penting dan perlu ditonjolkan oleh sekolah-sekolah Muhammadiyah saat proses akreditasi lembaga adalah menunjukan karakteristik khususnya.
Menurut Jainuri, tujuan dari pendidikan Muhammadiyah dalam rangka mencetak lulusan yang mempunyai kamampuan keulamaan cukup maupun intelektual cukup merupakan karakter khas dari sekolah Muhammadiyah itu sendiri.
“Dua tujuan itulah yang menjadi ciri khas dari sekolah-sekolah Muhammadiyah yang perlu ditonjolkan,” kata Jainuri dalam acara Rembuk Akreditasi Tahun 2018 yang dihelat oleh Majelis Dikdamen PWM Jatim, Rabu (28/3/18).
Ciri khas itu, kata Guru Besar UINSA Surabaya, harus bisa di-breakdown menjadi program pendidikan, dan harus juga muncul dalam kurikulum pembelajaran di sekolah Muhammadiyah.
Selain itu, lanjut dia, pengembangan karakteristik khusus ini harus pula difasilitasi dengan penyediaan tenaga pendidik yang cukup, dan perlu juga ditunjang dengan manajemen yang baik.
“Yang perlu dilakukan adalah tinggal bagaimana tujuan sekolah Muhammadiyah itu diperkuat agar benar-benar menjadi ciri khas dan pembeda,” paparnya.
Jainuri mengungkapkan, problem utama yang dihadapi oleh sekolah-sekolah di Indonesia adalah kurangnya minat menulis. Kebanyakan, sebutnya, tenaga pendidik di Indonesia pandai sekali berceramah, tetapi lemah dalam mendokumentasikan sesuatu melalui tulisan.
“Problem inilah yang kini dihadapi sekolah, tak terkecuali sekolah Muhammadiyah. Banyak sekali yang pinter ngomong, tapi kurang bisa menulis,” ungkapnya.
Padahal, salah satu poin penilaian dari akreditasi lembaga pendidikan adalah proses pendokumentasian yang baik. “Inilah yang perlu ditingkatkan lagi oleh guru sekolah Muhammadiyah,” tandasnya. (Aan)