PWMU.CO – Berdiri sejak 17 Juli 1987 Pondok Pesantren Al Azhar Muhammadiyah Banyutengah, Panceng, Gresik terus memperbaiki diri dan bertransformasi. Ponpes yang didirikan oleh Pengurus Ranting Muhammadiyah Banyutengah ini pada mulanya mengajarkan kegiatan mengaji Al Quran, dan tafsir ba’da Ashar, Maghrib hingga Isya dan mengkaji kitab-kitab hadist, seperti Bulughul Maram, Riyadhus Sholihin, Miskat, Bukhori Muslim, kemudian berlanjut masuk di pendidikan formal Perguruan Muhammadiyah Banyutengah jenjang Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah.
Pondok Pesantren ini terletak di Desa Banyutengah Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik. Desa yang cukup strategis karena jalur mobilitas masyarakat wilayah sekitar. Dengan letak asrama putri yang terpisah dengan asrama putra.
Asrama putri terletak tepat di depan rumah pengasuh ponpes, sedang asrama putra berada di komplek Perguruan Muhammadiyah Banyutengah.
Semenjak dibukanya jalur bus di wilayah Panceng dan sekitar, berdampak pada berkurangnya minat anak-anak didik wilayah sekitar untuk “mondok”. Hal ini dikarenakan anak-anak didik dengan mudah “bajak” alias pulang-pergi dengan adanya sarana transportasi setelah dibukanya jalur baru tersebut. Sehingga kondisi Ponpes Al-Azhar yang dulunya “ramai” oleh para santri dari berbagai pelosok wilayah sekitar, kini hanya di isi oleh santri-santri lokal.
Kondisi ini membuat beberapa Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Banyutengah di antaranya ada Anshori, Moh. Natsir, Heri Hedi, dan lainnya tergerak untuk membangkitkan kembali. Dengan mendekati para sesepuh, seperti Ust. Syuhadak, H. Abd. Fattah, dan lainnya serta tidak ketinggalan pengasuh ponpes sendiri, yaitu KH. Muskanan, S.Ag. Mereka bersama-sama menyusun rencana guna mewujudkan kebangkitan kembali Ponpes Al-Azhar Muhammadiyah Banyutengah.
Dan salah cara untuk membangkitkan kembali Ponpes Al Azhar, AAM Banyutengah dan pengurus Ponpes Al Azhar membuka program Pondok Pesantren Tahfidz sebagai respon tuntutan zaman dan masyarakat serta ikhtiar untuk membangkitkan lagi kejayaan Ponpes Al-Azhar.
Dengan mendatangkan ustadz dan ustadzah dari luar disamping juga mengkader generasi lokal, pada 2017 berdirilah Pondok Pesantren Tahfidz Al Azhar. Hasilnya sekarang telah muncul santri angkatan pertama Ponpes Tahfidz Al-Azhar Muhammadiyah Banyutengah dengan kekurangan dan kelebihannya.
“Mudah-mudahan Allah SWT meridhoi niat kita yang ingin mengembangkan pondok ini menjadi pondok pesantren tahfidz. Sehingga kami bisa melahirkan generasi-generasi muda penghafal Al Quran yang tangguh,” harap salah satu anggota Angkatan Muda Muhammadiyah Banyutengah, Anshori, Rabu (28/03/2018).
Amirul Irham, Alal Ahliawan, Abdika Said, Muhammad Irhan, Fajrul Irfani, Muhammad Hakim, dan Andi Darmawan tercatat menjadi santri awal yang dalam waktu dekat akan menyelesaikan hafalan Al Quran mereka. “Tentunya bangga menjadi santri angkatan pertama di Pondok Pesantren Tahfidz Al Azhar, senang karena pasti nantinya akan dikenang,” kata Amirul Irham kepada PWMU.CO. (anshori)