PWMU.CO – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim M Saad Ibrahim punya cara tersendiri dalam memotivasi warga Muhammadiyah untuk berinfak membangun amal usaha.
Saad menyampaikan itu dalam “Tabligh Akbar dan Persiapan pembangunan Gedung Baru SMA Muhammadiyah 1 Gresik”, di Randu Agung, Gresik, Sabtu (31/3/18).
“Sebentar lagi, 2-3 jam lagi, waktu Dhuhur akan tiba. Kira-kira pada jam-jam menjelang Dhuhur itu, di Madinah antara tahun 622-632, Nabi kedatangan serombongan orang yang berpakaian kumuh, yang di wajahnya tertanda segala tanda kemiskiann dan kefakiran,” kata Saad membuka pembicaraan.
Mereka, kata Saad, mengadukan persoalannya pada nabi, persoalan kemiskinannya. Begitu selesai shalat Dhuhur, Nabi membacakan suarat Al Hasyr ayat 18, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Menurut dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, begitu selesai membaca ayat itu para Sahabat Nabi segera pulang. “Sebentar kemudian mereka datang kembali dan mereka membawa makanan. Ada yang sangat banyak ada yang 2-3 butir kurma. Tapi ada juga Sahabat Nabi dari ibu-ibu datang membawa perhiasan diserahkan pada Nabi,” ungkapnya.
Lalu, Saad melanjutkan, makanan dan perhiasan itu diserahkan Nabi Saw kepada orang yang datang tadi untuk mengatasi problem kemiskinan orang tadi.
Saya tidak tahu, apakah SMAM 1 Gresik ini berwajah seperti wajah mereka yang datang pada Nabi. Kalau itu yang terjadi, ada baiknya ibu-ibu melepaskan perhiasanya. Boleh jadi ada yang pulang mengambil lebih banyak lagi. Sebab itu, itu bagian dari lighad (hari esok), untuk masa depan mereka.
“Setelah itu Nabi memuji para sahabat tersebut, dengan membaca hadis, “Barangsiapa yang mengerjakan dalam Islam perbuatan (sunah) yang baik maka ia mendapat pahalanya dan pahala orang yang mengkutinya tanpa mengurangi pahala orang yang mengikutinya sedikit pun. Dan barangsiapa yang mengerjakan dalam Islam perbuatan (sunah) yang jelek maka ia mendapat dosanya dan dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa orang yang mengikuti mereka sedikitpun.’,” ungkap Saad mengutip hadits riwayat Muslim.
Menurut Saad, moto SMAM 1 Gresik untuk menjadi be first inyaallah yang dimaksudkan menjadi be firts yang hasanah. “Maka lengkapilan untuk tidak sekadar menjadi be fisrt tapi menjadi be best. SMA ini saya dengar berdiri tahun 50-an. Ketika itu menjadi the firts, maka sudah waktu untuk menjadi the best,” ungkap Saad.
Saat ini SMAM 1 Gresik berlokasi di Jalan KH Kholil 90 Gresik dan akan direlokasi dengan membangun gedung baru di Randu Agung, di depan Universitas Muhammadiyah Gresik. (MN)