PWMU.CO – Dalam 2 pekan terakhir, masyarakat sekitar Pulung, Ponorogo digegerkan dengan kehadiran Harimau Jawa. Pada tanggal 18 Maret lalu, seorang warga melalui Radio Duta Nusantara FM, mengunggah foto hasil jepretannya tentang adanya harimau loreng di pinggir hutan Sukun Pulung.
Penasaran, Tim Gowes Universitas Muhammadiyah Ponorogo mencoba menelusuri kebenaran berita tersebut, dengan mengelar gowes jelajah hutan Sukun (31/03). Maka, terkumpullah 26 peserta yang dipimpin oleh Rido Kurnianto. Perjalanan 18 km dilalui tim dengan menyusuri hutan, melintasi sungai sambil menikmati indahnya pemandangan alam.
Berdasarkan pengamatan memungkinkan Hutan Sukun menjadi tempat berlindung berbagai habitat binatang. Wilayah yang berada di lereng Gunung wilis ini, memiliki luas yang memadai dan memiliki banyak tumbuhan terbentang luas yang patut di lestarikan.
Muhammad Anam, salah satu peserta ekspedisi gowes melihat tanda tanda keberadaan Harimau itu. “Awas ada harimau di bawah pohon,” teriaknya yang membuat peserta gowes jadi panik yang ternyata adalah gambar harimau ditempelkan di pohon.
“Wah gambar tibae (wah, hanya gambar ternyata),” yang membuat peserta tertawa lepas.
Rute yang dilalui Gowes Jelajar ini berangkat dari Kampus UMPon melewati Desa Secinde, Desa Tajug, Desa Mrican, Hutan Kayu Putih, Hutan Sukun. Masuk melewati sungai memang tidak ditemukan adanya harimau. Yang ditemukan adalah gambar harimau yang bertuliskan “awas harimau”, penanda bahwa di sekitar kawasan itu memang ada harimau yang berkeliaran.
Setelah itu, tim Gowes keluar hutan menuju desa Trenceng, berlanjut ke Plalangan, dan Singosaren untuk istirahat sejenak sambil makan siang. Selanjutnya kembali ke kampus, sehingga tak terasa jarak 18 km telah terlewati.
Sebelumnya, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Propinsi Jawa Timur, menghimbau kepada masyarakat Ponorogo untuk melindungi harimau Jawa di lokasi hutan Sukun itu. Jangan menganiaya atau membunuhnya karena keberadaannya dilindungi oleh Undang-undang. Jika melihat, masyarakat diminta untuk menghalaunya saja.
Menurut BKSDA, ada kemungkinan habitat Harimau Loreng masih tersisa di kawasan hutan Sukun sampai desa Trenceng kecamatan Jenangan. Sebab, banyak gua yang menjadi tempat berlindung harimau langka tersebut. (alip)