PWMU.CO – Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik Taufiqullah A Ahmady me-launching gerakan Filantropis Cilik, Ahad (1/4/18).
Peresmian secara simbolis gerakan yang merupakan kerja sama Lazismu-Majelis Dikdasmen PDM Gresik itu dilakukan di SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Jalan Amuntai Gresik Kota Baru (GKB), Gresik, bersamaan dengan perayaan miladnya yang ke-14.
Taufiqullah secara simbolis menyerahkan kaleng infak yang dirancang khusus oleh Lazismu kepada 15 siswa SDMM.
Menurut Taufiqullah, filantropis itu merupakan nilai kecintaan kemanusiaan. Filus, urainya, artinya cinta antropus artinya manusia. “Jadi gerakan filantropis itu merupakan gerakan memberi, bukan meminta. Kita mendidik murid-murid kita untuk senang memberi. Tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah,” ungkapnya.
Dengan gerakan ini, Ustadz Taufiq—sapaannya—berharap berlangsung penanaman karakter memberi sehingga tumbuh sifat kedermawanan dan mental kaya raya, jauh dari sikap meminta-minta.
“Hasil dari kaleng infak ini akan digunakan untuk program Save Our School, yaitu meningkatkan sarana prasarana sekolah Muhammadiyah yang ada di Gresik, serta untuk meningkatkan kualitas guru,” tambah Taufiq.
Ketua Eksekutif Lazismu Gresik Minal Abidin menjelaskan, Filantropis Cilik merupakan kerja sama dengan Majelis Dikdasmen PDM Gresik. “Untuk permulaan, seluruh siswa SDMM akan diberi celengan yang dikoordinatori oleh Lazismu. Selanjutnya secara bertahap seluruh sekolah Muhammadiyah di Gresik akan mendapatkan kaleng infak ini,” jelasnya.
Dihubungi terpisah, Senin (2/4/18) Sekretaris Majelis Dikdasmen PDM Gresik M Fadloli Aziz mengatakan, ada dua program yang dikerjasamakan antara pihaknya dengan Lazismu Gresik, yaitu Filantropis Cilik dan Save Our School.
Dia menjelaskan, para siswa yang mendapat kaleng infak akan menyisihkan sebagian uang sakunya untuk ditabung dalam program Filantropis Cilik. “Sementara hasil infak siswa tersebut digunakan untuk program Save Our School, yang meliputi perbaikan sarana dan prasarana vital di sekolah, beasiswa siswa kurang mampu, dan untuk menunjang kualitas guru-guru,” jelas Aziz—panggilannya sehari-hari.
Aziz menerangkan, direncanakan sebelum Ramadhan 1439 H ini, program tersebut sudah dimulai untuk beberapa sekolah yang sudah siap. “Atau maksimal awal Juli 2018 semua sekolah dan madrasah Muhammadiyah se-Kabupaten Gresik sudah melaksanakan program tersebut,” tutur dia.
Teknisnya, Aziz menjelaskan, Lazismu akan membagikan kaleng infak ke semua sekolah Muhammadiyah sebanyak jumlah siswa yang ada. Kepala sekolah kemudian menugaskan pegawai atau guru di sekolah untuk mengelola hasil infak siswa. Tiap bulan tim Lazismu akan menjemput hasil infak tersebut ke sekolah atau madrasah.
“Sementara mekanisme penyaluran bantuan sudah disiapkan oleh Lazismu bersama Majelis Dikdasmen PDM Gresik,” tuturnya. (Liesna/MN)