
PWMU.CO – Jika satu kata dapat menembus hati…, maka deretan kata menjadi kalimat, deretan kalimat menjadi cerita (dongeng), pasti dapat menembus—tidak hanya hati—tapi jiwa, pikiran, bahkan perilaku kita.
Kalimat motivasi itu disampaikan Irma Sonya Suryana SKom dalam workshop bertema “Meningkatkan Stimulasi Perkembangan Anak dengan Mendongeng,” di SD Muhammadiyah Benjeg, Gresik (3/4/18).
Di hadapan guru-guru SD Muhammadiyah, TK ABA 21 Bulurejo dan TK ABA 37 Dermo Benjeng, Irma—penggilan karibnya—berbagi ilmu bagaimana menjadi pencerita yang baik bagi anak-anak.
Sebagai juara I Lomba Membacakan Nyaring se-Kabupaten Gresik, kehadiran guru SD Muhammadiyah 2 GKB itu sangat ditunggu-tunggu.
“Begitu acara dimulai Ustadzah Irma memaparkan biografinya serta memberi motivasi pada ustadz/ustadzah peserta workshop,” kata Eko Hadi sumartono SPd, peserta dari SD Muhammadiyah Benjeng.
Eko menjelaskan, begitu berlanjut ke materi, peserta tampak serius memperhatikan paparan Sonya. “Ustdzah Sonya pun langsung menstimulasi dan memberikan apersepsi dengan gerakan senam baby shark. Suasana nampak meriah. Sorak-soari ramai dengan gerakan penuh tawa,” jelas guru kelas V tersebut.
Menurut Eko, dalam memberikan materi, Sonya berhasil memukau peserta. “Sungguh suara yang bikin memukau. Ekpresi dan gestur yang sudah tentu membuat peserta terlena dan tanpa sadar jika Ustadzah Sonya memasukkan kata-kata yang bijak penuh karakter di sela-sela kalimat dongeng maupun ceritanya. Luar biasa sangat menstimulasi sekali,” ungkapnya.
Suasana workshop semakin meriah ketika peserta harus tampil satu per satu untuk bercerita mempraktikkan apa yang disampaikan Sonya.
Bukan sekadar tampil, mereka juga dinilai dengan dua kategori: peserta terbaik menurut teman sebaya (peserta) dan versi juri. Hebanya, dua kategori itu berhasil disabet oleh Mira Megawati. Sedangkan untuk juara II dan III kategori pilihan juri diraih Musaroh dan Nikmah.
Menurut Sonya, tampilan mendongeng para guru sudah bagus. “Wes,… ayo tahun depan pokoknya harus ada yang maju ikut lomba mendongeng,” pesannya.
Sementara itu, Kepala SD Mhammadiyah Benjeng Ahmad Taufiq SPd mengatakan, mendongeng adalah bagian dari pembentukan karakter positif pada anak. “Siswa kita ini ibarat sebuah benih yang bisa tumbuh dan berkembang di tempat yang subur dan iklim yang bagus,” tuturnyanya.
Maka, lanjutnya, untuk menyiapkan anak-anak agar tumbuh kembang dengan bagus membutuhkan tempat yang subur pula. “Tempat yang subur itu pertama di rumah, kedua di sekolah, dan ketiga di antara rumah dan sekolah yaitu di lingkungannya. Maka kita-kitalah yang harus menumbuhkan karakter-karakter pada siswa-siswa kita,” jelas Taufiq.
Dia berharap, mendongen pada anak-anak akan menjadi bagian dari upaya menumbuhkembangkan kepribadian siswa dengan karakter baik.
“Jangan hanya puas terhadap hasil penilaian sekarang. Tapi pikirkan masa mendatang. Tanamkan karakter yang baik maka kelak akan selalu mewarnai tumbuhkembang anak di masa mendatang,” pesannya. (MN)
Discussion about this post