PWMU.CO– Wakil Ketua PWM Jawa Timur Nadjib Hamid MSi punya kenangan mengesankan dengan perjalanan dakwah lima keluarga Muhammadiyah di Dusun Ketangi Desa Lumban Kec. Lumban Kab. Probolinggo itu.
Ceritanya, kata Nadjib Hamid, sekitar tujuh tahun lalu dia berkunjung ke PCM Lumbang. Saat itu dilapori Ketua PCM Lumban Ahmad Ridho Pambudi, di Dusun Ketangi yang anggota Muhammadiyah hanya lima rumah tapi punya TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) yang dikelola bagus.
Berita Terkait: Perjuangan Lima Keluarga Muhammadiyah Membangun Sekolah Favorite di Lereng Gunung Bromo
”TK menjadi favorite. Walimurid senang, anaknya diajari mengaji dan dididik akhlaknya dengan baik. Mereka gelisah kalau anaknya sudah lulus tidak bisa melanjutkan ke SD yang kualitas pendidikannya seperti TK tersebut. Mereka berharap, didirikan SD,” tuturnya dihubungi Kamis (5/4/2018).
PCM Lumban punya tanah yang luasnya cukup untuk dua lokal, tapi tidak punya dana untuk membangun gedung. Ketika Nadjib Hamid bertanya, kalau dibantu Rp 11 juta jadi apa? “PCM Lumban menjawab, insya Allah jadi satu lokal kelas, karena batu batanya bikin sendiri. Ternyata bangunan SD satu lokal itu tidak jadi,” katanya.
Dua tahun kemudian, ketika Nadjib memberi pengajian PDM se-eks Karesidenan Besuki plus terdiri Banyuwangi, Jember, Situbondo, Bondowoso, Lumajang, Probolinggo, dan Pasuruan, dia menyampaikan kesulitan PCM Lumban tersebut.
Ternyata respon berdatangan untuk membantu. Maka terkumpullah dana Rp 25 juta. Lantas meja, kursi, komputer dan perangkat lainnya, dimintakan kepada Unmuh Jember, SD Muhammadiyah 4 Pucang, dan sekolah lain dikontak. Akhirnya, sekitar tahun 2014 gedung SD berdiri. Walaupun akhirnya belum bisa operasional karena masih ada sedikit warga yang keberatan.
Terlepas dari masalah itu, Nadjib Hamid ingin menegaskan, untuk bisa membangun sinergi dakwah, perlu ada broker yang menghubungkan dengan berbagai pihak.”Dalam konteks ini saya berfungsi sebagai brokernya,” kata dia menandaskan. (sgp)