PWMU.CO – Tujuan dari kegiatan Pemantapan Iman dan Keislaman (PIK) selain kuat aqidah dan tertib ibadah anak didik, yang tidak kalah penting adalah adanya perubahan sikap yang lebih baik. Anak memiliki perilaku yang mencerminkan akhlak mulia.
Salah satu contoh dari sikap itu adalah adanya kepedulian terhadap sesama. Tumbuhnya empati untuk membantu dan saling berbagi kepada yang lainya.
Untuk menumbuhkan sikap peduli tersebut siswa-siswi harus dilatih dan dibiasakan. Oleh karena itu di dalam kegiatan PIK yang diikuti oleh seluruh siswa kelas 3 SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya kali ini ada agenda kegiatan saling berbagi, Jumat (6/3/2018).
Setiap siswa dianjurkan untuk membawa tiga kue. Syarat kue yang harus dibawa tersebut adalah yang tidak cepat basi dan berbungkus atau kue kering. Kue-kue tersebut akan diberikan kepada teman-temannya sebanyak dua buah. Sedangkan yang satu untuk dirinya sendiri.
Ustadz Mukhlisin sebagai Kaur Alislam dan Kemuhammadiyaan (AIK) menjelaskan bahwa berbagi itu adalah wujud dari rasa syukur. “Kita sudah diberi oleh Allah nikmat berupa rezeki, alangkah indahnya jika kita berbagi dengan orang lain. Termasuk kepada teman kita sendiri”, jelasnya.
“Berbagi itu artinya bersyukur atas nikmat Allah. Jika kita bersyukur, maka Allah akan menambah nikmatnya kepada kita. Tapi sebaliknya, jika kita ingkar atau tidak bersyukur, maka Allah akan menurunkan adzabnya. Contoh dari adzab itu antara lain Allah akan mengambil rezeki yang sudah diberikan kepada kita”, lanjutnya.
Perintah bersyukur Allah sebutkan di dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 152: “Faudzkuruunii adzkurkum wausykuruu lii walaa takfuruuni”, yang artinya: Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.
Pada kesempatan itu, Ustadz Mukhlisin juga mengajak kepada seluruh peserta PIK agar senantiasa sudak memberi dan menolong orang lain. “Semakin banyak kita memberi, maka semakin banyak pula Allah akan menggantinya”, pungkasnya. (azizah)