PWMU.CO – Bagi Muslim, apalagi warga Muhammadiyah, salah satu tugas penting dalam membangun bangsa adalah menyiapkan pembentukan karakter moral bagi generasi mendatang. Yang dengan menyitir bahasa al-Quran disebut akhlaqul karimah.
Demikian pesan Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban Prof M Din Syamsudin. “Dan akhlak ini tidak bisa dibentuk begitu saja. Akhlak tidak cukup dengan ucapan. Tapi harus dengan teladan, harus uswatun hasanah,” tegasnya dalam Pengajian Akbar yang dihelat SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, di halaman sekolah, Sabtu (7/4).
Karena itu, Din menyatakan guru harus menekaakan pada pendidikan dalam aktivitas keseharian, bukan pengajaran. Sebab, berbeda dengan pendidikan, menurut Din, pengajaran hanya perpindahan ilmu dari otak guru ke otak murid.
Din lantas mencontohkan tentang guru yang hanya mengajar, bukan mendidik. “Kalau guru hanya mengajar, sama halnya murid bisa menghafal rukun Islam ada lima, maka murid lulus ujian. Tapi esensi lima rukun Islam tak satupun dikerjakan,” jelas Din tentang pengajaran dalam contoh mudahnya.
“Manusia sebenarnya sudah memiliki benih asmaul husna dalam dirinya. Allah arrahman arrohim. Maka manusia punya rasa cinta. Allah ‘aliman, maka manusia punya kepandaian pula. Allah swt sebenarnya telah menghembuskan padanya dari manusia ruh-Nya. Maka dasarnya manusia semua adalah mulia,” tandas Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah 2005-2015 itu sebelum mengakhiri pengajian. (Mul)