PWMU.CO-Wajah Rafly Andriawan dan Naufal Farras Daffa terperangah. Agak ragu-ragu keduanya memasuki ruangan yang pintu masuknya terbuat dari kaca itu.
Usai berada di dalam ruangan, keduanya melihat sekeliling area dengan luas 13×10 meter persegi tersebut. “Tambah bagus dan luas, ya,” ucap Rafly pada Naufal, seraya keduanya bergerak memilah dan membaca koleksi buku yang berjajar di rak.
Bukan tanpa alasan kedua alumni yang kini duduk di kelas 1 MAN Sidoarjo itu terkejut. Ruangan yang dulunya mereka kenal sebagai ruang guru itu kini ‘disulap’ menjadi ruang perpustakaan.
“Berbeda jauh dengan ruang Perpustakaan sebelumnya di lantai 2. Sekarang lebih nyaman, banyak ornamen, dan ada fasilitas komputernya,” tambah Naufal yang mengaku datang ke sekolah berdua dikarenakan ada UNBK.
Selain faktor kenyamanan dan luas area yang diperhatikan, fasilitas penunjang juga mendapat sentuhan. “Ruang perpustakaan ini dilengkapi 10 unit komputer, puluhan ribu koleksi buku, dan kedepan ada area pertemuan yang dilengkapi LCD dan screen,” ujar kepala Perpustakaan SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo (SMP Musasi) Dra Lailiyatul Cholisho MM, Selasa (10/4/2018).
Bu Laili, sapaan akrabnya, menargetkan Perpustakaan yang pernah juara 2 se-kabupaten itu lebih memiliki fungsi penunjang sebenarnya sebagai pusat kegiatan literasi. “Kami berkeinginan menjadikan Perpus SMP Musasi sebagai pusat belajar di sekolah,” harapnya.
Selain terus memperbaiki sistem layanan dan sirkulasi, dia berharap para siswa baru ketika masuk tahun ajaran baru nanti bisa langsung meminjam buku dan menikmati layanan yang menyenangkan di Perpustakaan.
Proses relokasi Perpustakaan sendiri berjalan hampir tujuh hari. Mulai dari memindahkan beberapa rak buku, lemari referensi, serta penataan perangkat penunjang meliputi beberapa karpet, kursi dan meja baca.
Apresiasi positif datang tidak hanya dari alumni. Chelya Juniar, siswa kelas 9C juga mengakui jika Perpustakaan yang sekarang mengalami banyak perubahan. “Kalo dulu sempit, banyak barang, dan kurang luas. Sekarang bagus, nyaman, dan rapi,” ungkapnya.
Dia mengaku bangga sekolahnya punya Perpustakaan yang nyaman dan representatif. “Titip pada adik kelas untuk tetap menjaga dan merawat Perpustakaan. Tidak hanya dijadikan tempat cari sinyal wi-fi, tapi juga membaca koleksi buku-bukunya yang ada di dalamnya,” harapnya diakhiri senyuman. (Das)