PWMU.CO-Kajian kehalalan makanan menjadi sorotan siswa SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (SMAMDA). Sekitar 35 siswa kunjungan ke Pusat Kajian Halal ITS, Selasa (10/4/2018).
Rombongan didampingi dua guru pembina dari komunitas SMAMDA Halal serta sekretaris Asosiasi Chef Halal Indonesia (ACHI) Poppy Terania Siswanto SSi.
Sesampainya di Pusat Halal ITS, siswa-siswi berkumpul di ruang sidang lantai 4 gedung Riset Center. Mereka menyimak seksama paparan narasumber.
“Sangatlah penting untuk mengidentifikasi kehalalan suatu produk makanan,” ungkap DR Rer Nat Fredy Kurniawan MSi, ketua Halal Center ITS.
Ia menegaskan setidaknya logo halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) di sejumlah rumah makan atau pada makanan kemasan menguntungkan produsen, konsumen, dan perekonomian keduanya.
“Ketika produsen memasang logo halal maka ia bisa menarik kepercayaan konsumen untuk membeli produknya, begitu juga konsumen yang membeli produk halal tidak lagi perlu khawatir akan makanan yang dikonsumsi,” sambung Fredy.
Para peserta yang terdiri dari kelas X, XI, perwakilan IPM SMAMDA dan SMAMDA Kuliner terlihat antusias dan bersemangat dengan ilmu-ilmu baru yang mereka dapatkan. Bahkan ketika berkunjung ke laboratorium Halal Center ITS tak hentinya mereka bertanya tentang kehalalan makanan yang selama ini mereka konsumsi.
“Apakah marsmellow yang sering kita konsumsi itu halal?” tanya M.Assegaf, XI MIPA 8.
Marsmellow yang selama ini menjadi jajanan yang mereka sukai berbahan dasar gelatin. Menurut Fredy, di situlah titik kritis kehalalannya diuji, karena bahan gelatin ada yang dari sapi, ada juga yang dari babi. Pada saat membeli harus diperiksa betul logo halalnya.
Kegiatan kemarin cukup menarik, tak hanya untuk mengisi waktu luang tetapi siswa siswi bisa mendapat ilmu baru.
“Kegiatan ini memang bertujuan untuk membuka wawasan siswa terhadap kewajibannya selaku muslim yang taat, yaitu memakan makanan yang halal,” ungkap Maurice Anantatoer Akbar S Pd.
Ia juga menegaskan SMAMDA menjadi satu-satunya sekolah yang berkunjung ke pusat kajian Halal ITS ini. “Semoga dengan melakukan kunjungan dan mendengarkan sosialisasi halal semakin bertambah kepekaan mereka terhadap makanan yang mereka konsumsi dan bisa menginformasikan pengetahuan tersebut kepada orang terdekatnya,” pungkasnya. (Rimba Ayu)