PWMU.CO – Momentum debat kandidat pemilihan gubernur dan wakil gubernur (Pilgub) Jawa Timur berlangsung dialogis dan seru. Dua kandidat, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dan Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno, bertarung gagasan dan program.
Debat Pilgub oleh KPU Jatim yang digelar perdana di Dyandra Convention Hall Surabaya, Selasa (11/4/2018) malam. Mengusung Tema Kesejahteraan Rakyat, Rektor UMM, Fauzan terpilih menjadi satu dari empat panelis dalam debat tersebut.
Sebagai panelis, Fauzan berkesempatan memberikan pertanyaan kepada kedua pasangan calon (Paslon) nomor urut 1 Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dan Paslon nomor urut 2 Syaifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno.
Pada kesempatan tersebut, Fauzan menanyakan bagaimana cara masing-masing Paslon untuk memaksimalkan peran para penerus bangsa, khususnya anak muda dalam berkontribusi bagi Indonesia.
“Penekanannya adalah bagaimana mereka dapat menyiapkan generasi usia produktif ini menjadi andalan di era bonus demografi ini,” ungkap Fauzan.
Kedua Paslon terlihat sangat antusias dalam menjawab pertanyaan tersebut, bahkan perdebatan yang sangat seru berlangsung diatas panggung. Cagub Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa pihaknya akan fokus pada milenial jobsenter.
“Jika kami diberi amanah untuk memimpin Jatim, kami akan fokus pada milenial jobsenter. Sektor wisata akan menjadi andalan kami, SMK Pariwisata, IT dan Perhotelan akan diperkuat. Pada sektor tersebut akan kita berikan beasiswa,” katanya.
Sementara itu, dari Paslon nomor urut 2, Cagub-Cawagub Syaifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno juga mengaku bahwa telah menyiapkan program khusus bagi generasi milenial.
“Kita punya program Masmetal atau Masyarakat Melek Digital untuk anak-anak muda yang kreatif dan terbuka. Kita akan juga support internet untuk anak muda di Jatim,”kata Syaifullah Yusuf atau yang akrab dipanggil Gus Ipul tersebut.
Menurut Fauzan, jawaban kedua paslon memang belum bisa memberi gambaran secara utuh, tapi ia yakin keduanya memiliki program nyata untuk generasi milenial. Hanya karena keterbatasan waktu, jawaban yang disampaikan dirasa belum menyeluruh. Fauzan pun berharap, apa yang disampaikan kedua Paslon dapat memberikan gambaran bagi masyarakat menilai cagub-cawagubnya.
“Masyarakat Jatim yang akan menilai. Jawaban-jawaban yang diberikan oleh dua Paslon itu bukan untuk panelis, melainkan untuk masyarakat luas,” jelasnya.
Fauzan berharap Pilgub Jatim menjadi contoh serta rujukan karena menurutnya debat kali ini sangat seru, yaitu terlihat debat yang dialogis dan konstruktif.
(Izzudin)