PWMU.CO-Organisasi Islam yang membuka usaha kesehatan harus saling menguatkan, lebih mengedepankan kepentingan komunal dan tidak boleh ada ego personal, serta membuka pikiran terhadap ide-ide pembaharuan dalam membangun pelayanan kesehatan.
Hal itu disampaikan Ketua Majelis Pembina Kesehatan Umum PP Muhammadiyah dr Agus Taufiqurrahman SpS dalam seminar International Islamic Healthcare Conference and Expo di Jakarta Convention Center, Kamis (12/4/ 2018).
Dokter Agus menyampaikan, unggul dan islaminya sebuah rumah sakit bisa diukur dengan regulasi-regulasi, agar ada legitimasi terkait standardisasi yang diberlakukan. “Untuk keunggulan RS Muhammadiyah dapat diukur melalui standardisasi dari KARS dan JCI, sedangkan untuk islaminya dapat diukur melalui standardisasi oleh DSN-MUI dan Mukisi,” sambungnya.
Dari 10 rumah sakit yang sudah tersertifikasi syariah, tiga di antaranya adalah RS Muhammadiyah Lamongan, RS PKU Muhammadiyah Wonosobo dan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. ”Itu sudah sangat bagus, harapannya ke depan ada lebih banyak rumah sakit Muhammadiyah lagi yang tersertifikasi syariah,” kataAgus. (Bayu Saputra)