PWMU.CO-Niat tulus dan ikhlas akan mengantarkan seseorang pada tujuan yang diharapkan. Sosok Rozak — panggilan akrab KH AR Fachruddin — telah membuktikannya. Dengan dua modal mulia itu, Rozak sejak muda telah mampu mewujudkan semua cita-citanya dan menjelma menjadi seorang tokoh besar dan hebat di negeri ini.
“Sosoknya hingga kini terus dikenang dan banyak memberikan inspirasi bagi banyak kalangan,” terang warga Aisyiyah Cabang Candi, Sidoarjo, Ana Zakiyah usai ikut melakukan nonton bareng (nobar) film Meniti 20 Hari Perjuangan AR Fachruddin Muda, Sabtu (14/04/2018).
Nobar film Perjuangan AR Fachruddin Muda sendiri diselenggarakan di Aula lantai 4 kampus 2 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA). Sama seperti pada pemutaran sebelumnya, kegiatan nobar film sosok AR Fachruddin mendapat perhatian masyarakat. Bahkan ada ratusan warga Aisyiyah Cabang Candi beserta keluarga, guru, dan karawan di lingkungan amal usaha Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Kecamatan Candi ikut dalam acara itu. Mereka berbondong-bondong datang memadati aula untuk bisa menyaksikan film AR Fahrudin muda dan mengambil keteladanan dari kehidupan mantan Ketua PP Muhammadiyah tersebut.
Ketua Aisyiyah Kabupaten Sidoarjo, Zubaidah Syafi’I mengapresiasi Pimpinan Cabang Aisyiyah Candi yang telah berhasil menghadirkan penonton dalam jumlah paling banyak. Jumlah penonton yang datang membludak, hingga kursi cadangan tidak mampu manampung penonton. Meski begitu, mereka tetap rela menonton perjuangan AR Fachruddin muda meski harus berdiri.
Nobar film Meniti 20 Hari Perjuangan AR Fachruddin Muda merupakan program Lembaga Seni Budaya dan Olah Raga (LSBO) Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam rangka mendukung Rakornas LSBO di Sidoarjo, PCA Candi menggelar acara nobar. “Acara dimulai pukul 18.30 WIB dengan tiket nonton Rp.15.000,00,” terang Ketua Cabang Aisyiyah Candi, Yekti Pitoyo.
Yekni menyampaikan film ini sedikitnya menggambarkan bagaimana perjuangan dan semangat KH. AR Fachruddin dalam menjaga komitmen dan semangat anggotanya agar istiqomah dalam berjuang. AR Fachruddin dalam melakukan hal tersebut, lanjut dia, punya cara, yakni melalui musyawarah dan ketauladanan. “Film ini memberikan banyak hikmah dan ini adalah cerminan kondisi riil keseharian kita dalam berorganisasi di Aiyiyah. Mudah-mudahan ini jadi semangat baru bagi saya pribadi untuk terus bersemangat ber-Aisyiyah,” ujar Yekti.(Enik)