PWMU.CO-Dengan membawa plastik merah besar, puluhan pelajar ini memunguti sampah yang berserakan di pantai Utara Boyolangu, Dusun Wedung, Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan. Terik matahari yang begitu menyengat siang itu tidak menghalangi langkah mereka untuk membersihkan pantai.
Para muda-mudi ini terus saling membau. Mereka terus berbencar untuk mengambil sampah dan kotoran di sepanjang pantai. Muai dari plastik hingga sampah seperti dedaunan, ranting, dan potongan bambu kecil-lecil. Sebagian juga sibuk memasang tiang berisi ajakan untuk menjaga keindahan pantai bertuliskan: Pantai Indah Bebas Sampah. Di bawah tulisan dicantumkan PC IPM Brondong.
“Kegiatan ini sengaja dilakukan sebagai bentuk kepedulian kami menyikapi masalah pencemaran lingkungan yang membabi-buta tanpa ada penanganan yang seharusnya,” ungkap Koordinator Kegiatan sekaligus Bendahara PC IPM Brondong, Lilis Badriyah di sela-sela kegiatan bersih-bersih pantai, Ahad (15/04/2018).
Kegiatan konservasi dan bersih-bersih pantai ini diawali dengan berkumpul di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kecamatan Brondong. Kegiatan dilanjutkan dengan berangkat bersama menuju pantai. Tak kurang dari 50 pelajar ikut terlibat dan terjun dalam melaksanakan kegiatan ini. Mereka hadir dari berbagai Pimpinan Ranting IPM se Brondong.
Sebelum melaksanakan kegiatan, mereka melakukan apel pengarahan dan berdo’a bersama agar senantiasa diberkahi segala amalannya. Kegiatan yang dimulai pukul 07.00 WIB ini dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok putri untuk membersihkan pantai bagian timur dan kelompok putra di bagian barat. Mereka membawa sedikitnya 30 plastik besar sebagai tempat pengumpulan sampah.
“Kami juga pasang papan tiang berisi tulisan agar tidak buang sampah. Hal ini ditujukan agar kesadaran membuang sampah tidak lagi di pantai,” ucap Lilis.
Lebih lanjut, Lilis mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk dari literasi aktivis IPM terhadap alam sekitar. Karena, lanjut dia, literasi tidak hanya membaca buku, tetapi juga membaca keadaan alam sekitar dengan menjaga, merawat, dan memperbaiki sebagaimana semestinya. Menjaga kebersihan pantai agar ekosistem laut kembali asri dan indah kembali.
“Kegiatan ini juga salah satu bentuk Follow Up kami dari Camping Literacy yang diadakan oleh PP IPM di Jogjakarta,” imbuhnya.
Pihaknya berharap agar semua pelajar Indonesia tidak selalu terkungkung di dalam ruangan yang hanya bergelut dengan buku. Memang, lanjut dia, membaca buku itu perlu dan harus, tetapi juga harus melihat lingkungan luar dengan mencintai alam, memperbaikinya, dan juga menjaganya. “Cintai alammu, buanglah sampah pada tempatnya,” pesannya.
Kegiatan seperti ini, kata dia, diharapkan dapat terus berlanjut, tidak hanya perdana satu kali ini semata namun tetap ada walaupun satu tahun sekali atau sebulan sekali. Kalau memang dapat terwujud, itu sudah luar biasa. (lilis)