PWMU.CO-Majelis Pustaka dan Informatika (MPI) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyuwangi mengadakan kegiatan Workshop Jurnalistik, Ahad (15/04/2018). Acara yang digelar dengan menggandeng LazisMu Cabang Genteng ini diadakan di aula SMK Muhammadiyah 2 Genteng. Sejumlah praktisi media, baik dari media cetak maupun elektronik hadir untuk menjadi pemateri di acara tersebut.
Di antara praktisi yang terlihat hadir menjadi pemateri adalah Syafri Esa N dari media televisi (TVMu Jakarta), portal berita Suardi, Iwan Vidianto (Majelis Pustaka PWM Jatim), Elly Irawan S (Jawa Pos Radar Banyuwangi), dan Radio Bintang Tenggara. Kehadiran para pemateri menjadi daya tarik tersendiri. Banyak yang antusias untuk ikut. Tercatat ada sekitar 150 peserta ikut dalam kegiatan tersebut. Mereka bukan hanya para pelajar, tetapi juga anggota ortom dan guru.
Kegiatan ini sengaja diselenggarakan untuk mengajarkan bagaimana cara menulis dengan benar, baik untuk media online, cetak, maupun televisi. Termasuk mengajarkan bagaimana cara menyajikan berita di radio dan menyiarkannya. Peserta diajari menulis sesuai prinsip 5W+1 H dan juga cara mengambil angle, sehingga berita bisa menarik dan tidak monoton.
Ketua PDM Banyuwangi, Muhlis Lahudin dalam sambutannya menyampaikan bahwa jurnalistik menjadi hal penting dan mutlak dimiliki kader Muhammadiyah, sehingga bisa menuliskan setiap kegiatan untuk diketahui orang banyak. Bagi Muhlis, membangun budaya menulis kemudian mempublikasikan setiap kegiatan itu sangat penting. “Karena itu, dilaksanakan pelatihan atau workshop menulis berita biar semua kegiatan yang diselenggarakan nanti bisa terpublished dan diketahui oleh orang banyak,” kata Muhlis serius.
Muhlis juga mengakui bahwa membudayakan menulis memang tidak mudah, namun keinginan yang kuat dan semangat tinggi untuk menjadikan media sebagai sarana berdakwah, akan mampu menghilangkan kesulitan itu. Dia berharap terjadinya proses regenerasi. “Jurnalis-jurnalis muda harus terus tumbuh sehingga dakwah digital juga terus berkembang,” harap dia.
“Memanfaatkan kesempatan dan peluang yang ada wajib hukumnya bagi generasi muda untuk mengembangkan organisasi,” tambah dia.
Sementara itu, salah satu peserta workshop dari anggota kepanduan Hizbul Wathan (HW) Banyuwangi, Rizka Putri Ramadhani mengakui ternyata menulis berita itu tidak semudah yang dibayangkan. Dikatakan, ada banyak hal yang harus diketahui termasuk penggunaan bahasa, bagaimana menulis yang benar dan tidak kaku. “Workshop ini sangat bermanfaat buat kami yang berkecimpung di potret HW, benar-benar menambah wawasan bagi kami yang masih buta dengan dunia jurnalistik,” tutur Rizka Putri Ramadhani. (Yulia F)