PWMU.CO – Soal ujian dengan muatan High Order Thinking Skill (HOTS) banyak ditemukan dalam Center Progression Test (CPT) dan International Progression Test (IPT) di International Class Program (ICP) SD Muhammadiyah Manyar Gresik (SDMM), Selasa (17/4/18).
HOTS adalah kemampuan berpikir tingkat tinggi yang meliputi kemampuan memecahkan masalah (problem solving), berpikir kritis (critical thinking), berpikir kreatif (creative thinking), berargumen (reasoning), dan mengambil keputusan (decision making)
Bidang yang diujikan dalam Cambridge International Examination (CIE) hari ke-2 itu adalah Mathematics dengan beberapa materi di dalamnya, yakni Geometry (Geometri), Handling Data (Pengolahan Data), Measure (Pengukuran), dan Number (Bilangan).
Tidak hanya soal matematika dengan HOTS saja, tapi penguasaan bahasa asing khususnya bahasa Inggris sudah menjadi kompetensi yang perlu dimiliki peserta didik.
Geokenar Fairuz Rachman, siswa kelas II Prisma mengaku mengalami kesulitan untuk satu soal dalam ujiannya. “Number 5 is difficult. It’s about fill the blank, a mixture of addition and subtraction,” jelasnya menerangkan soal nomor lima tentang campuran antara penjumlahan dan pengurangan, namun dikemas dalam bentuk soal yang tidak biasa.
Hal senada dialami Akmal Hanif Ahza, siswa kelas III Alexandria yang mengalami kesulitan pada soal nomor 10. “The exam today is very challenging, specially for number 10. Because too many numbers like adding numbers inside multiplication squares,” paparnya mengungkapkan tantangan di nomor 10, yakni banyak bilangan yang harus ditambahkan dalam kotak perkalian.
Supervisor Pelaksanaan CPT dan IPT dari Universitas Negeri Malang (UM) Dr Sri Rahmajanti Dip TESL MPd menerangkan, soal yang diberikan dalam CIE ini sudah bermuatan HOTS. “Kemampuan membaca konteks itu yang penting saat ini. Jadi, bagaimana anak bisa membuat kesimpulan dari beberapa fakta/data yang disajikan,” tegasnya.
Mrs Luki—sapaannya—mengingatkan, inilah yang harus dilatihkan oleh guru International Class Programme (ICP) kepada siswanya di kelas. “Tidak hanya pemahaman konsep materi, tetapi juga pemahaman Bahasa Inggris dalam Matematika, khususnya. So, they can understand what the instruction,” jelasnya berharap siswa dapat memahami instruksi setiap permasalahan. (ZAW)