PWMU.CO – Penyuluh Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Timur Muhammad Arifin mengajak ratusan siswa SD Muhammadiyah 6 Gadung, Surabaya mengkampanyekan perang melawan Narkoba, dalam acara Perkemahan Kamis-Jumat (Perkemisjum) di Kebun Bibit 2 Wonorejo, Surabaya, Kamis (19/4/18).
“Saat ini kondisi bangsa Indonesia sedang gawat darurat Narkoba,” kata Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim ini.
Apa buktinya? Arifin menyebutkan saat ini tidak ada satu pun daerah di Indonesia yang terbebas dari penyalahgunaan dan peredaran Narkoba. “Coba dicari saja daerah di Indonesia yang terbebas dari penyalahgunaan Narkoba. Jawabannya pasti tidak ada,” katanya.
Parahnya lagi, kata Arifin, peredaran dan penyalahgunaan Narkoba juga telah masuk ke lingkungan sekolah baik SD, SMP, SMA, maupun lingkungan kampus, dan pondok pesantren.
“Pada tahun 2018 ini tercatat 15 ribu generasi muda kita meninggal dunia akibat Narkoba. Atau setiap dua jam ada yang meninggal karena Narkoba,” paparnya.
Arifin lalu memaparkan beberapa akibat Narkoba. Dijelaskan, apabilah orang sudah menjadi korban (pengguna) Narkoba, maka dapat dipastikan ia tidak akan bisa hidup normal. Bahkan, otak dari pengguna atau pecandu Narkoba pasti error atau terganggu.
“Seorang pengguna narkoba secara psikis itu terganggu. Karena Narkoba menyerang sistem syaraf. Paling ringan berakibat membuat orang tidak bisa konsentrasi,” tuturnya.
Karena itu, Arifin menyerukan agar siswa SDM 6 Gadung tidak dekat-dekat dengan Narkoba, apalagi sampai terjerumus dan ikut mencoba barang haram tersebut. Selain itu, siswa diminta untuk membentengi diri dari bahaya Narkoba dengan cara rutin beribadah shalat lima waktu.
“Jadi kalau adik-adik ada yang melihat temsnnya kok tiba-tiba berprilaku aneh dan terindikasi Narkoba. Maka segera laporkan ke guru untuk di cek. Jangan dulu kita mendekatinya,” ingatnya.
“Kalau kita ingin berprestasi dan menjadi juara ya kita harus belajar dengan sungguh-sungguh. Jangan malah menggunakan Narkoba,” tambahnya
Sementara itu, Dendy Triputra Wiratama, siswa kelas VI SDM 6 Gadung mengaku senang mendapat wawasan tentang bahaya penyalahgunaan Narkoba. Apalagi pemaparan dari penyuluh BNNP Jatim sangat jelas menerangkan jenis dan bahaya tentang penyalagunaan Narkoba. “Saya jadi tahu banyak tentang bahaya penyalahgunaan Narkoba,” akunya.
Setelah mengetahui bahaya Narkoba, Dendy pun berjanji tidak mau mendakati Narkoba, apalagi sampai mencoba dan terjerumus menjadi pengguna maupun pengedarnya. “Pokonya saya ingin berprestasi tanpa Narkoba. Jadi katakan tidak untuk Narkoba,” tandasnya. (Aan)