PWMU.CO – Sebagai simbol perlawanan terhadap maraknya penyalahgunaan, peredaran dan penyelundupan Narkoba di Indonesia, SD Muhammadiyah 6 Gadung, Surabaya menggelar aksi bakar pil narkoba raksasa dan jarum suntik di Kebun Bibit Wonorejo, Surabaya, Kamis (19/4/2018).
Aksi simpatik perang melawan Narkoba bertajuk Bumi Indonesia Bersih tanpa Narkoba itu diikuti 507 siswa didampingi guru SDM 6 Gadung dan anggota BNN Provinsi Jawa Timur Muhammad Arifin.
Kepala SDM 6 Gadung Munahar mengatakan, modus pengedaran dan penyelundupan narkoba di Indonesia kini semakin beragam. Ada yang berbentuk cair, tisu, bahkan ada pula dalam bentuk majalah.
“Dalam satu lembar majalah bisa dijadikan bahan baku untuk pembuatan 2.000 pil ekstasi,” kata Munahar menyitir penyataan mantan Kepala BNN Budi Waseso.
Tak hanya itu saja, Munahar menerangkan, jaringan pengedar narkotika juga banyak melibatkan anak di bawah umur dalam modus operandinya. Baik itu anak usia SD maupun SMP.
“Anak di bawah umur itu diberi tugas menjadi kurir untuk mengantar ke diskotek-diskotek atau tempat lainnya,” tambah Munahar menyampaikan kerisauannya.
Apalagi, lanjut dia, saat ini Indonesia menjadi satu di antara pasar narkotika terbesar dunia. “Jaringan Narkotika internasional telah masuk ke segala lini, termasuk ke sekolah-sekola dasar. Karena itu kita harus waspada,” tuturnya.
Sebelum aksi bakar pil narkoba raksasa dan jarum suntik dimulai, siswa SDM 6 Gadung lebih dulu mendapat penyuluhan bahaya Narkoba yang bisa mengancam generasi bangsa dari anggota BNNPJawa Timur Muhammad Arifin.
Arifin memberikan bekal kepada siswa-siswi SDM 6 Gadung untuk mengenal bahaya narkoba dan bagaimana cara menghindarinya.(aan)