PWMU.CO-Perjalanan studi banding guru dan karyawan SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) hari terakhir menuju Surakarta, Jumat (20/4/2018). Sehari sebelumnya mereka berkunjung di SD Muhammadiyah Nitikan Yogyakarta.
Tujuan kunjungan kali ini SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta. Sekolah yang berdiri sejak tahun 1935 telah membuktikan eksistensinya sebagai sekolah yang mampu bertahan dan bersaing dengan sekolah-sekolah baru. Bahkan tetap menjadi sekolah favorit di Surakarta, meski umur sudah tidak lagi muda.
Baca Juga: Sekolah Berusia 3 Tahun Bertabur Prestasi: dari 46 Siswa Kini 647
Karena itulah guru dan karyawan SD Mudipat jauh-jauh datang untuk bersilaturahim dan ngangsu kaweruh di sekolah ini. Kedatangan rombongan studi banding disambut dengan hangat dan luar biasa. Memasuki gerbang sekolah sudah terdengar alunan musik gamelan.
Gamelan ini diiringi dengan tarian yang sangat menawan. Masih dengan iringan musik gamelan, terdengar nyanyian merdu dari beberapa sinden dan terakhir pentas drama. Setelah itu, rombongan diajak ke halaman sekolah yang terletak di tengah bangunan. Di situ sudah bersiap beberapa siswa berpakaian Tapak Suci. Atraksi jurus-jurus silat dimainkan penuh semangat dari siswa-siswi sekolah ini.
Memasuki aula, ternyata atraksi siswa belum usai. Di situ para tamu disambut dengan alunan merdu suara penyanyi cilik sekolah ini. Dengan gayanya yang centil, ia menghipnotis rombongan. ”Ayo nyanyi lagi, ayo sekali lagi,” seru rombongan guru SD Mudipat.
Baru kemudian penyambutan resmi oleh sekolah. Pembawa acara Dwi Jatmiko yang menjabat Waka Humas memanggil beberapa murid untuk membacakan ayat Alquran surat Annaba. Begitulah sambutan hangat dari tuan rumah. Semoga tali silaturahim antara sekolah Muhammadiyah tetap terjaga. Saling berbagi pengalaman, ilmu dan kebahagiaan. Maju bersinar bersama untuk kemajuan Muhammadiyah. (Azizah)