PWMU.CO-Selasa (17/04/2018) pagi pukul 06.00 WIB, suasana alun-alun Nganjuk tampak cerah. Sejumlah siswa kelas II Sekolah Dasar (SD) Aisyiyah 1 Nganjuk terlihat mulai berdatangan disambut para guru yang sudah datang lebih dulu di pintu gerbang alun-alun. Mereka pun langsung menikmati wahana permainan seperti plosotan, ayunan, jumpat jumpit, dan jalan gantung begitu datang..Ada pula yang milih jalan-jalan menikmati udara segar dan pemandangan alun-alun Kota Nganjuk yang rindang penuh dengan pohon dan tanaman yang bunganya bermekaran.
Di tengah asyiknya para siswa menikmati wahana di alun-alun, Riska Kurniati yang biasa dipanggil Bu Riska datang dengan mengendarai sepeda motor metiknya. Setelah memarkirkan motornya, Riska mengucapkan salam dan bersalaman dengan para guru yang ada di pintu gerbang.
Para siswa yang mengetahui Bu Riska datang, kontan berlarian menghampiri untuk berebut salaman. Dengan sikap ramah keibuan, Riska menyambut dan menyalami anak didiknya. Mereka berkerumun di dekat Riska. Perbincangan antara anak dan ibu guru pun terjadi seketika. “Anak-anak sudah sarapan?” tanya Riska pafa anak didiknya.
Pertanyaan Riska dijawab beragam. Ada yang menjawab sudah, tapi sedikit, ada yang menjawab sudah tapi hanya minum susu dan roti. Juga ada yang menjawab belum, namun sudah dibawakan bekal nasi goreng dan lain lain. Riska hanya tersenyum ramah mendengar celotehan jawaban anak didiknya tersebut.
“Siapa yang mengantar anak-anak ke alun – alun ini?” tanya Riska lagi.
Agma Natasyha yang biasa dipanggil Ama menjawab lebih dulu “Saya diantar ayah, Bu,” jawab Agma diikuti siswa lainnya. Ada yang menjawab diantar mama, bibi, pembantu, juga ada yang menjawab berangkat naik becak, dan lain sebagainya.
Tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 06.45 WIB, namun masih adasiswa yang belum datang. Baru 90 persen siswa yang datang. Meski begitu, acara tetap dimulai. Dedy Agung Permana atau yang biasa dipanggil Pak Dedy memberi aba-aba agar semua siswa berkumpul di lapangan basket pojok sebelah timur alun-alun untuk melakukan berdoa bersama dan hafalan al Qur’an. Setelah semua berkumpul dan duduk berbaris rapi, salah satu siswa kelas II-C, Muhammad Gero Adita Syafiq (Gero) berdiri mewakili teman-temannya memimpin doa , dilanjutkan dengan hafalan surat al Balad, surat ad Dhuha, dan surat al Insyiroh.
Selesai berdoa, salah satu guru, Endah Susanti Eko Rini membuka kegiatan dengan Salam dan Sapa khas SD Aisyiyah. “Apa kabar anak-anak ku SD Aisyiyah?” tanya Endah — panggilan akrab Endah Susanti Eko Rini.
Para siswa serentak menjawab: “Alhamdulillah, Islam agamaku, Muhammadiyah gerakanku, Allahu Akbar.”
Endah kemudian menyampaikan tentang kegiatan yang akan dilakukan. Disebutkan, bahwa kegiatan diawali dengan menulis cerita atau puisi untuk ayah, bunda atau untuk anggota keluarga lainnya di rumah. Selanjutnya, tambah dia, hasil karya tulisan itu dikirim langsung kepada yang bersangkutan melalui kantor Pos.
“Sekarang, mari kita mulai menulis untuk orang yang kita sayangi di rumah,” ajak Endah.
Semua siswa mengikuti instruksi Bu Endah dan mengeluarkan alat dan bahan untuk menulis yang dibawa dari rumah seperti alas kertas, pensil, krayon untuk menghias dan mewarnai. Sedangkan kertas untuk menulis dan amplop telah disiapkan guru. Sebelum mulai menulis Bu Endah memberi aturan batas waktu menulis sampai pukul 09.30 WIB. Setelah selesai, hasil karya tulisannya dimasukkan ke dalam amplop yang sudah ditulisi nama dan alamat yang dituju serta nama dan alamat siswa sebagai pengirimnya. Para siswa tidak mengalami kesulitan untuk mengerjakan tugas tersebut karena didampingi guru mereka.
Begitu dipastikan semua sudah mengerjakan, mereka diberi aba aba bersiap berbaris menuju ke Kantor Pos yang letaknya berjarak 50 meter dari alun-alun. Sesampainya di Kantor Pos, siswa bertemu dengan para pegawai kantor pos yang sedang duduk-duduk beristirahat di luar kantor. Mereka juga sempat menyapa dan bertanya dari sekolah mana, letak gedung sekolahnya di mana, dan kelas berapa. Dan secara serempak anak-anak menjawab, “Kami dari SD Aisyiyah 1 Nganjuk, Bapak. Kami kelas 2A, 2B, 2C, dan 2D. Alamat sekolah di Jalan Megantoro No.46,” jawab mereka.
Salah satu karyawan Kantor Pos yang tidak diketahui namanya bertanya kembali ke salah satu guru, Endah. “Ini dalam rangka apa, bu ke Kantor Pos?” tanya dia.
Endah kemudian menjelaskan bahwa kegiatan di Kantor Pos ini adalah salah satu kegiatan pembelajaran di luar kelas sesuai tema mengenalkan siswa cara mengirim surat ke Kantor Pos.
Kegiatan berlanjut dengan antre membeli perangko kemudian menempelkannya di pojok kanan atas amplop yang berisi hasil tulisan mereka. Setelah itu siswa mengantre untuk memasukkan surat tersebut ke dalam kotak pos yang berada di depan Kantor Pos. Para siswa kemudian berjalan beriringan kembali ke alun-alun untuk persiapan doa selesai belajar dan dijemput untuk pulang.
“Demikian rangkaian kegiatan mengirim surat ke Kantor Pos yang dilaksanakan oleh siswa kelas 2 SD ‘Aisyiyah 1 Nganjuk. Sebuah kegiatan diluar kelas yang menumbuhkan daya imajinatif, inspiratif, dan kreatif, dan menceriakan siswa. Semoga bermanfaat bagi siswa terutama kelas 2 SD ‘Aisyiyah 1 Nganjuk,” kata Bu Riska. (Maimanah, Guru Kelas 2