PWMU.CO – Kisah makmum jamaah shalat yang melarikan diri karena panjangnya bacaan imam disampaikan KH Khoirul Huda dalam Pengajian Jumat Kliwon di Masjid Taqwa, Gendong Kulon, Babat, Lamongan, (20/4/18).
Pada pengajian yang digelar oleh Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Babat itu, Kiai Huda—yang menjadi Penasehat PCM Babat—membacakan sebuah hadis riwayat Muslim.
“Muadz bin Jabal Al-Anshari pernah memimpin shalat Isya. Ia pun memperpanjang bacaannya. Lantas ada seseorang di antara kami yang sengaja keluar dari jamaah. Ia pun shalat sendirian. Muadz pun dikabarkan tentang keadaan orang tersebut. Muadz pun menyebutnya sebagai seorang munafik. Orang itu pun mendatangi Rasulullah SAW dan mengabarkan pada beliau apa yang dikatakan oleh Muadz padanya. Nabi SAW lantas menasehati Muadz, ‘Apakah engkau ingin membuat orang lari dari agama, wahai Muadz? Jika engkau mengimami orang-orang, bacalah surat Asy Syams, Adh Dhuha, Al Ala, Al Alaq, atau Al Lail’.”
Berdasarkan hadis no 465 tersebut, Kiai Huda memberi saran agar para imam tidak terlalu panjang membaca ayat dalam shalat berjamaah. Apalagi jika kondisi makmum tidak sama. Karena ada yang muda tapi ada juga yang tua. Bahkan ada yang sakit.
Kiai Huda juga menerangkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah mengimami dengan membaca Surat Albaqarah yang sampai 200 ayat lebih. “Namun para sahabat tidak merasa berat karena mereka cinta dan taat pada beliau,” tambahnya.
Sekretaris Majelis Tabligh PCM Babat Muhsin, mengatakan, dalam kegiatan yang dilakukan berpindah dari satu Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) ke PRM lainnya ini, terkandung maksud sebagai ajang silaturrahim dan tukar informadi antarranting.
Dalam kegiatan ini dibagikan paket sembako yang diberikan kepada warga yang kurang mampu di PRM Gendong, yang merupakan kerja sama antara Lazizmu dan Majelis Pelayanan Sosial PCM Babat. (Hilman Sueb)