PWMU.CO – Di kalangan Muslim Indonesia, imunisasi anak menjadi salah satu masalah yang banyak diperdebatkan. Termasuk ada yang menyatakannya sebagai perbuatan haram. Terhadap masalah ini, Aisyiyah, salah satu gerakan yang konsen pada perempuan dan anak, tegas menyatakan hukum imunisasi tidak haram.
“Jangan lagi ada warga Aisyiyah yang menganggap imunisasi itu haram,” begitu tegas Ir Hafifah Imtihanah dengan materi Isu Seputar Perlindungan Anak pada acara Baitul Arqam bagi Kepala Kelompok Bermain (KB), Satuan PAUD Sejenis (SPS), Tempat Penitipan Anak (TPA), Klinik dan Panti Aisyiyah se Kabupaten Lamongan yang bertempat di STIKES Muhammadiyah Lamongan (21/04).
Menurut Ketua Majelis Pembinaan Kader Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Timur tersebut, imunisasi merupakan hak yang melekat pada anak. “Karena imunisasi berkaitan dengan hak anak untuk memperoleh tumbuh kembang yang baik,” lanjut Hafifah.
Hafifah menyampaikan bahwa berdasarkan Undang-undang nomor 23 Tahun 2002 anak memiliki hak Untuk Hidup, Tumbuh Kembang, Berpartisipasi Secara Wajar Sesuai Harkat dan Martabat Kemanusiaan serta Mendapat Perlindungan dari Kekerasan dan Diskriminasi.
“Namun pada kenyataannya, masih banyak kekerasan yang menimpa anak-anak kita mulai dari kasus bullying, kekerasan secara fisik, emosional maupun seksual,” tuturnya.
Diantara penyebab terjadinya kekerasan pada anak disebabkan oleh faktor Rendahnya Kesadaran Masyarakat akan Hak Anak, Kemiskinan, Ketegangan Sosial dan Lemahnya Penegakan Hukum.
“Anak kita sekarang banyak tidak aman. Apalagi tidak jarang kasus bullying yang terjadi di sekolah. Maka guru harus turut menjaga. Ketika di sekolah, di dalam kelas, anak harus ada dalam kekuasaan guru,” ucap ibu tiga anak ini.
Selain itu, Hafifah mewanti-wanti agar orang tua selalu melakukan pengawasan dalam pergaulan dan tontonan. “Meskipun anak memiliki hak, tapi saya meminta dengan sangat agar ibu-ibu tidak memberikan Gadget atau HP kepada anak. Termasuk juga dalam menonton Televisi. Jika pun harus menonton, maka dampingi, awasi dan berikan porsi,” pintanya.
(Baca juga: Cara Nyai Ahmad Dahlan Mendidik Anak)
Di hadapan 141 peserta, Hafifah berpesan agar guru berprilaku dan bertutur kata baik karena segala tindak tanduk orang tua akan diikuti oleh anak. “Orangtua harus menjadi contoh dan teladan. Jika marah pada anak, jangan sampai mengeluarkan kata-kata kotor. Sebagai orang tua maupun guru berikan anak motivasi dan sugesti untuk meraih cita-cita. Jangan pernah memupus harapan mereka,” tegasnya. (nely izzatul maimanah)