PWMU.CO – Dua hingga tiga jam menjelang Subuh, Cahyo Maretno mengawali aktivitas di dapurnya. Tak sendiri, Cahyo dibantu Gito—bagian purchasing (pembelian)—mulai memasak menu makan siang siswa dan guru untuk tiga lembaga sekolah setiap hari.
Ia dan timnya harus menyediakan 740 porsi untuk makan siang Play Group Tunas Aisyiyah, TK Aisyiyah 36, dan SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik.
Cahyo—chef katering SDMM—tersebut telah enam tahun melayani menu makan siang siswa di sekolah berjuluk Kampus Biru—sebutan lain SDMM—tersebut. Sementara untuk play group dan TK baru tiga tahun.
“Ya, kalau dirasa lelah ya iya, tapi saya suka dan enjoy (menikmati) dengan pekerjaan saya,” ungkap Cahyo saat ditemui PWMU.CO di dapurnya, Rabu (25/4/18).
Cahyo mengatakan, hal yang membuatnya enjoy adalah rasa kebersamaan dari semua keluarga besar SDMM. “Nggak hanya teman-teman di katering saja, tapi semua ustadz dan ustadzah SDMM bahkan bapak-bapak Majelis Dikdasmen sangat bersahabat. Rasanya seperti menemukan keluarga baru di sini,” ujar pria yang pernah menjadi asisten chef di salah satu katering di Surabaya tersebut.
Apalagi, lanjutnya, jika melihat anak-anak lahap ketika makan siang di dining room. “Rasanya gak sia-sia saya bangun dini hari,” kesan pria asal Jombang ini.
Hal senada diungkapkan Gito yang harus berbelanja bahan makanan tiap pukul satu dini hari. “Kalau pas stock barang di pasar habis atau kosong, saya harus muter mencari. Ya lelah, tapi saya ingin anak-anak mendapat menu yang baik. Jadi, meski harus muter ke mana-mana, ya saya jalani,” ungkapnya.
Sementara itu, asisten Chef Onqi Pristyasih mengaku senang jika anak-anak suka dengan masakan Chef Cahyo dan Chef Onqi. “Saya berangkat dari rumah pukul 04.30. Lalu membantu Chef Cahyo memasak untuk anak-anak. Senyum mereka itu loh yang bikin lega,” ujar alumnus Tataboga SMK Dharmawanita tersebut.
Katering Surya Amanah—nama katering SDMM—sudah memiliki Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi Jasaboga dari Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Gresik. “Alhamdulillah, ada peningkatan akreditasi dari A2 ke A3. Selain itu, kami juga sudah mempunyai laporan hasil pengujian bahan mentah yang biasa kami konsumsi,” jelas Cahyo.
Ditemui PWMU.CO di dining room (ruang makan) SDMM, salah satu waitress (pramusaji) Yulia Alfionita mengapresiasi siswa SDMM yang secara tidak langsung membantu pekerjaannya. “Anak -anak SDMM itu sudah biasa merapikan kembali perlengkapan makannya. Mereka juga sudah dibiasakan makan dengan tertib dan bersih,” ungkapnya.
Bersama rekannya yakni Hardiyanto Wibowo, Haryanto, dan Ayu Nur Fadhilah, Yulia—sapaan Yulia Alfionita—menyajikan makan siang di dining room SDMM dengan konsep family style.
Sekretaris Majelis Dikdasmen Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Perumahan Pongangan Indah (PPI) M Fadloli Aziz menyampaikan, konsep penyajian makan siang di SDMM sengaja kami kemas family style, yaitu menggunakan konsep prasmanan dengan satu meja ada 9 siswa dan 1 guru.
“Kelebihannya, ada nuansa keakraban antara guru dan siswa tiap kelompok meja. Selain itu, guru bisa memberikan nasihat terkait adab makan dan lain-lain,” jelas Aziz saat ditemui di ruang kerjanya.
Aziz menambahkan, konsep family style tersebut juga bisa meminimalkan sisa makanan karena siswa mengambil makan sesuai porsi masing-masing. “Alhamdulillah juga, tiap tahun Katering Surya Amanah dipilih sebagai tempat Magang Praktik Industri siswa Jurusan Tataboga SMK Negeri 1 Cerme,” ucapnya penuh syukur. (Vita)