PWMU.CO – Penutupan sebuah acara dalam forum di Muhammadiyah biasanya sangat simpel, cukup dengan membaca hamdalah: Alhamdulillahi rabbil alamin. Selesai. Namun yang terjadi pada penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) sangat berbeda. Acara yang diselenggarakan di Aula Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Sabtu (28/4/18) itu, ditutup oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof Dr Muhadjir Effendi MAP dengan bacaan Alfatihah.
Sebelumnya, pria yang akrab dipanggil Pak Muhadjir ini berpesan agar LSBO bersifat inklusif, merangkul sebanyak-banyaknya seniman ke dalam Muhammadiyah. “Di Muhammadiyah ini harus ada lembaga yang bersifat inklusif, bisa menampung banyak orang. Salah satunya ya LSBO ini,” ujar mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini. Dia memberi contoh Tapak Suci Putera Muhammadiyah. Organisasi otonom yang bergerak dalam seni bela diri ini pesertanya dari berbagai kalangan, termasuk dari non-Muslim. “Gunakan LSBO ini untuk menarik seniman, budayawan, agar mau masuk Muhammadiyah. Biarlah mereka berseniman dulu, nanti lambat laun mereka bisa jadi Muhammadiyah,” seloroh Pak Muhadjir.
Hal ini perlu dilakukan karena menjadi seniman itu sulit, tapi menjadi Muhammadiyah itu gampang. “Menjadi seniman itu sulit, kalau jadi Muhammadiyah itu gampang. Tinggal minta kartu sama Pak Tamhid, selesai,” tegasnya sambil mengucap salam. Yang dimaksud Pak Tamhid (Mashudi) adalah Sekretaris PWM Jatim.
Ternyata ada yang ketinggalan, yaitu menutup acara Rakernas LSBO. “Itu tadi babak pertama, selanjutnya mari kita tutup dengan bacaan suratul Fatihah. Alfatihah”, kata Pak Muhadjir mengakhiri ceramahnya. (Ernam)