PWMU.CO – Sebagai gerakan perempuan muda dengan seabrek aktivitas, Nasyiatul Aisyiyah (Nasyiah) selalu menegaskan para kadernya untuk tidak menomorduakan keluarga. Anggota Departemen Kader Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Gresik Siti Mariyanti menegaskan hal itu saat ditemui di sela acara Darul Arqam Nasyiatul Aisyiyah (DANA) II Wilayah Kerja (Wilker) Utara, Sabtu (28/4/18).
“Kita punya istilah kader kintilan atau kader katutan. Siapa lagi kalau bukan anak-anak kita. Kader Nasyiah yang mayoritas ibu-ibu muda dengan putra yang masih kecil mengharuskan kami membawa serta dalam perjuangan,” ujarnya.
Menurut Tiwi—panggilan akrabnya—kegiatan Nasyiah itu tak bisa lepas dari kehadiran anak-anak. “Bagi kami, anak itu satu paket. Tak heran jika konfirmasi kehadiran di kegiatan tertentu, selalu disertakan keterangan mengajak berapa anak. Bahkan tak jarang yang lengkap sepaket dengan suami juga,” ungkapnya.
Ditemui di Gedung Dakwah Muhammadiyah Dukun, ibu dua anak ini mengaku tetap semangat ber-Nasyiah di hari libur.
“Nasyiah itu hari liburnya tetap untuk keluarga kok. Cuma tempatnya aja yang beda. Jadi kepentingan keluarga dan organisasi tetap bisa berjalan beriringan, tak ada yang dirugikan. Lelah sih iya, tapi semangat,” tutur Tiwi.
Dia berharap, dengan membawa serta putra-putrinya, perempuan-perempuan muda Nasyiah bisa melakukan pengaderan yang sebenarnya, karena anak-anak langsung terlibat dan melihat perjuangan ibunya di Persyarikatan. (Turhan)