PWMU.CO – Mengurus negara itu gampang, makanya kalau gagal itu kebangetan. Hal tersebut disampaikan DR M. Saad Ibrahim, ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur pada pelatihan Pengembangan Cabang dan Ranting Berbasis AMM di Universitas Muhammadiyah Malang, (29/4/18). Harapan itu disampaikan agar terkait dengan harapan suksesnya para kader Muhammadiyah berhasil duduk di legislatif, DPR/D maupun DPD RI.
Dalam kesempatan itu, Saad juga menceritakan detik-detik saat PWM Jatim meminta Nadjib Hamid untuk ikut berpartisipasi memperebutkan kursi Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI 2019-2024. Pria yang tinggal di Malang itu menceritakan bagaimana reaksi Nadjib Hamid yang menarik nafas sangat dalam ketika diminta untuk mencalonkan DPD RI karena dukungan dari grassroot yang terus mengalir.
“Pak Nadjib menarik nafas sangat dalam kala itu. Itu menunjukkan sangat berat baginya,” ujar Saad. Hal itu, tambah Saad, menunjukkan oase Muhammadiyah yang hanya mengedepankan prilaku shaleh tidak ada motif apapun.
“Para kader yang sudah bisa menggerakkan Muhammadiyah, saya yakin untuk mengatur negara yang lebih mudah, pasti bisa,” lanjut Saad.
Pada kesempatan itu DR Saat Ibrahim juga menjelaskan secara detail terkait oase Muhammadiyah. Tidak ada oase pada yang lainnya sebagaimana yang ada di Muhammadiyah, semangat kesalehan yang luar biasa terlihat saat ini.
Termasuk, dosen UIN Maulana Malik Ibrahim ini menyinggung tentang kehadiran para peserta kegiatan LPCR itu dari berbagai daerah. “Kehadiran peserta yang dari jauh dari Banyuwangi, Lumajang dan lainnnya yang lebih jauh, itu artinya mereka telah menjadikannya Muhammadiyah sebagai noktah yang bisa semakin membesar Muhammadiyah,” jelasnya.
Menurut Saad karena oase itulah maka di Muhammadiyah itu selalu urunan bahkan kadang datang sendiri-sendiri. “Itulah hebatnya sampeyan semua yang hadir di sini,” tuturnya yang disambut tepuk tangan peserta. Nah untuk itu dalam menggerakkan Cabang dan Ranting, selain harus menanam oase Muhammadiyah, juga harus berbasis sains dan berbagai aturan organisasi. (uzlifah)