PWMU.CO-SMP Muhammadiyah 5 (Spemma) Pucang Surabaya menggelar pengajian dan qiyamul lail guru dan karyawan di Masjid Sholahuddin, Sabtu (28/4/2018). Acara itu diisi oleh Sekretaris Majelis Tarjih PWM Jawa Timur Abdul Haris.
Dalam ceramahnya, Haris menuturkan, ada empat kunci agar semua keluarga besar Spemma berada di jalan yang diridhoi Allah dalam setiap gerak dan nafas.
Pertama, jujur dalam segala hal. ”Baik kepala sekolah, staf, guru, dan TU harus jujur dalam bekerja. Jangan ada korupsi waktu, jangan mengambil sesuatu apapun yang tidak menjadi hak kita,” ujarnya.
Kedua, menjaga amanah. ”Hifzhul amanah atau menjaga amanah sudah dicontohkan oleh Rasulullah. Di sekolah ini, masing-masing guru dan karyawan jika mau melaksanakan kewajiban sesuai dengan ketentuan insya Allah berkah. Karena dengan terlaksananya kewajiban berarti hak orang lain atas diri kita juga dengan sendirinya terpenuhi,” terangnya.
Kunci ketiga, sambung Haris, sangat ampuh menjadikan pribadi yang selamat dan menyelamatkan orang lain adalah menunjukkan akhlak yang baik atau bi khusnul khuluq. Sudah sering kita dengar bahwa dakwah yang paling dahsyat adalah dakwah bil hal atau dakwah dengan perbuatan nyata.
Contoh kongkret amal salih kita akan dengan sendirinya menjadi bentuk dakwah kepada siswa, wali murid, dan rekan kerja. Dakwah bil hal adalah dakwah tanpa kata yang dahsyat pengaruhnya.
”Perlu bapak dan ibu tanamkan dalam hati, bahwa kerja di sekolah Muhammadiyah adalah tugas dakwah. Jangan sia-siakan kesempatan bekerja di Muhammadiyah hanya sekadar mencari uang. Jika hanya demikian maka kita menjadi orang yang sangat merugi,” imbuh Haris.
Keempat, rezeki yang halal. ”Sekecil apapun barang haram yang kita makan, minum, atau berikan kepada keluarga kita akan menjauhkan kita dari rahmat Allah. Doa tidak diijabah karena terhalang oleh harta yang haram,” tegas Haris.
Di penghujung ceramahnya, Haris menggarisbawahi empat kunci selamat dunia akhirat tersebut bisa dirangkum dalam satu perbuatan yaitu menerima amanah karena Allah. ”Menjadi guru, kepala sekolah karena Allah, mengabdikan diri menjadi guru karena Allah, tulus melaksanakan pekerjaan administrasi juga karena Allah, dan seterusnya,” pungkasnya. (Syafi)