PWMU.CO – Melatih siswa sesuai passion-nya akan membuahkan hasil yang manis. Seperti SD Muhammadiyah 1 Wringinanom (SD Muwr1) Gresik yang berhasil menyabet Juara III Futsal dalam Festival Olahraga, Cerdas Cermat, dan Seni (Force) se-Gerbang Kertasusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan) di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, Sabtu-Ahad (28-29/4/18).
Berkat latihan intensif dan antusias yang tinggi setiap kali ada pertandingan, membuat tim futsal SD Muwr1 ini semakin terlatih.
Di pertandingan pertama, SD Muwr1 menag saat melawan SD Menganti Permai A dengan skor 8-0. Berlanjut di perdelapan final SD Muwri mengantongi skor 5-1 melawan SDN Wonokromo.
Suasana semakin menegangkan di tahap semifinal. Berhadapan dengan MI Riyadhatul Athfal, SD Muwri kalah dengan skor 0-6.
Pelatih ekstrakurikuler futsal Akhmad Agung mengaku pressing ketat dan kebobolan di menit-menit awal membuat SD Muwr1 kesulitan mengembangkan permainan serta mental yang down akibat kebobolan banyak gol di awal laga.
“Ini menjadi motivasi yang tinggi bagi pemain untuk bisa pulang membawa juara III,” ujar Agung—sapaannya.
Mahasiswa semester VI Hukum Keluarga di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tersebut bersyukur siswa binaannya menang dengan skor 5-2 dalam perebutan juara III melawan SD Al Muslim.
“Saya bangga karena bisa membawa anak-anak mengangkat gelar juara pertama kalinya dalam bidang futsal. Meski belum maksimal, tetapi tetap bangga terhadap perjuangan para pemain,” ungkapnya penuh haru.
Menurutnya, M Iqbal Afandi, siswa kelas VI merupakan pemain terbaik. “Ia adalah kapten dengan motivasi tinggi dan mampu mengangkat tim, serta menjadi pemain dengan individual defense dan offense yang sama bagusnya. Ia juga selalu membobol gawang lawan,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, untuk pemain ter-ngeyel adalah M Alfath, siswa kelas IV. “Anaknya mungil tapi memiliki keberanian duel lawan anak yang berpostur jauh lebih tinggi,” katanya.
Kepada PWMU.CO, Kapten tim futsal SD Muwr1 M Iqbal Afandi mengaku senang karena menambah pengalaman dan bisa bertemu dengan pemain yang lain dari berbagai sekolah se-Gerbang Kertasusila.
“Meskipun kaki kiri saya sempat terkilir, tapi saya tetap berjuang bersama tim saya. Karena saya sebagai kapten punya tanggung jawab yang besar, saya tidak boleh membuat anggota saya khawatir dan kecewa,” jelasnya usai turnamen.
Ia bersyukur karena berhasil menyabet juara III. “Alhamdulillah, akhirnya kami pulang membawa trophy kemenangan dan uang sebesar Rp 850 ribu,” ucapnya penuh syukur.
Selamat! (Kiki Cahya Muslimah)