PWMU.CO-Madrasah Aliyah Muhammadiyah (MAM) Watulimo, Trenggalek mengadakan purnawiyata ke-23, Ahad (28/04/2018). Seremonial pisah kenang siswa kelas XII tersebut diselenggarakan di Auditorium Balai Desa Slawe, Watulimo, Trenggalek. Acara purnawiyata berlangsung meriah dan semarak dengan konsep sama sebagaimana tahun sebelumnya, meskpun lokasi pelaksanaannya berpindah.
Konsep yang dibawa dalam purnawiyata tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Sejumlah kreatifitas dan penampilan ditata oleh IPM Ranting MAM Watulimo. Ada sejumlah penampilan disuguhkan dalam perhelatan tersebut, mulai dari tari gambyong, tari saman dari Aceh, orasi ilmiah dari siswa, puisi berantai, hingga drama khas aliyahmu.com. Ciri khas ragam tampilan ini berusaha dipertahankan oleh sejumlah siswa IPM yang bertugas menjadi pengisi pentas seni. Meskipun tetap ada inovasi di sana-sini namun originalitas kreasi siswa dalam menampilkan karyanya patut diapresiasi.
Dalam purnawiyata ke-23 ini, MAM Watulimo mengusung tema “Membangun Manusia Beradab untuk Melahirkan Generasi yang Berakhlakul Karimah”. Tema tersebut diangkat oleh MAM Watulimo dengan usaha agar generasi yang lahir dari MAM Watulimo menjadi insan berkepribadian karimah.
“Budaya yang kita bangun di madrasah ini adalah untuk menyiapkan manusia-manusia yang berkualitas dan siap berkiprah di masyarakat dalam bidang apapun khsusunya bidang agama,” ucap Kepala MAM Watulimo, Mutoyo, S.Sos.,S.Pd dalam sambutan di acara purnawiyata.
Perayaan purnawiyata tahun ini juga turut memberikan penghargaan kepada beberapa siswa yang berprestasi. Di antara mereka merupakan siswa lulusan berprestasi serta juara kelas dan siswa teladan. Tahun ini yang menjadi siswa teladan adalah Siska Fadhilatul laili yang merupakan Ketua IPM MAM Watulimo. Sedang siswa berprestasi diraih Amin Tiyas Hidayah, Ketua PC IPM Watulimo. Selain itu, pada nominasi lulusan berprestasi terdapat tiga siswa yaitu, Brillian Fathurrochim, Silvia Pangastika, dan Ummu Habibatus Sholohah. Ketiganya merupakan lulusan MAM Watulimo. Mereka hendak melanjutkan ke pergurunan tinggi dan kini tengah menunggu pengumuman SPAN PTKIN.
Undangan yang disebar oleh panitia purnawiyata total sejumlah 170 undangan. Panitia memang memperbanyak jumlah undangan pada acara purnawiyata tahun ini. Sebab anggota Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan beberapa ortom Muhammadiyah lainnya se Watulimo juga turut pula diundang. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk perhatian MAM Watulimo pada gerakan perkaderan Muhammadiyah di Watulimo. Sehingga melalui event-event ini diharapkan MAM Watulimo dapat mewadahi seluruh elemen warga persyarikatan dalam silaturohim dan kebersamaan.
Purnawiyata MAM Watulimo menyisakan banyak kenangan, termasuk kenangan para dewan guru dan seluruh siswa MAM Watulimo yang harus berpisah dengan kakak mereka kelas XII. Namun hal tersebut bukan halangan, sebab perpisahan dengan kakak-kakak mereka merupakan awal perjuangan untuk memeroleh kesuksesan di dunia yang sesungguhnya, baik saat menuntut ilmu di kampus ataupun di dunia kerja. Dari 27 siswa yang diwisuda tersebut saat ini ada 8 anak tengah berjuang mengikuti seleksi di PTKIN ataupun universitas umum di Jawa Timur. (Taufiq)