PWMU.CO – Suasana Sosialisasi Pemilihan Gubernur 2018 yang diselenggarakan Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jawa Timur mendadak heboh ketika Arumi Bachsin memasuki Aula Mas Mansur Gedung Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim, Selasa (1/5/18) siang.
Artis yang juga istri Calon Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak ini langsung diserbu puluhan kamera handphone peserta. Selain mengabadikan Arumi, mereka juga berswafoto dengannya.
Selain menghadirkan Komisoner KPUD Jatim Choril Anam dan mantan Ketua Bawaslu Jatim Sufyanto, acara sosialisasi tersebut juga mengundang dua pasangan calon gubernut Jatim, yaitu Khofifah-Emil dan Gus Ipul-Puti.
“Kami mengundang kedua pasangan calon, tetapi sampai tadi pagi belum ada kabar kehadiran. Baru 30 menit yang lalu, kami menerima info kalau mas Emil menuju ke acara ini,” tutur Ketua PWNA Jatim Aini Sukriah sesaat setelah kedatangan Emil.
Dalam kegiatan itu, Emil Dardak menyampaikan apresiasinya terhadap Nasyiatul Aisyiyah (Nasyiah) sebagai organisasi yang beranggotakan para perempuan muda yang punya bakat tertentu dan kelebihan tersendiri.
“Perempuan dengan segala kelebihan dan kekhususannya, sangat cocok jika menjadi penggerak-penggerak ekonomi kreatif di daerahnya masing-masing. Kaum perempuan bisa berperan dalam perekonomian tanpa harus kerja full, jadi tetap bisa mengurus rumah dan bekerja,” ujar pemilik nama lengkap Emil Elestianto Dardak ini.
Dia melanjutkan, keberadaan perempuan dalam mendampingi keluarga sangatlah penting, sehingga diperlukan perempuan-perempuan yang cerdas.
“Saat saya terpilih menjadi Juara 1 Pelajar Teladan DKI Jakarta, orang yang punya peranan penting selain guru adalah ibu saya. Ibu yang mengajarkan public speaking pada saya. Ibu yang selalu membisikkan kata-kata motivasi setiap hari agar saya tak mudah menyerah saat berlatih,” paparnya.
Menurutnya, perempuan memiliki pengaruh dan peran yang luar biasa di era generasi millenial ini.
“Karena itu perempuan muda harus punya profesionalisme bekerja dengan siapa saja. Jangan pilih-pilih, harus bisa kerja bareng. Profesionalisme dan kerja sama harus dibangun. Millenial Job Center akan menyediakan mentoring dan networkingnya,” ungkap Emil, sapaannya.
Pria kelahiran Jakarta, 20 Mei 1984 ini berharap Nasyiah mampu menjadi perempuan-perempuan muda penggerak ekonomi kreatif lewat dua aset besar yang dimiliki yaitu ketrampilan dan komitmen berorganisasi.
“Bayangkan, di hari libur seperti ini masih mau berkumpul mendiskusikan peran perempuan untuk kemajuan Jatim ke depan. Ini luar biasa. Tidak ada kata perempuan itu lemah dan inferior. Yang harus didapatkan oleh perempuan adalah dimuliakan dengan cara yang baik serta akses pendidikan dan berkarya,” pesannya. (Ria Eka Lestari)