PWMU.CO – Sekolah Keberbakatan SMA Muhammadiyah 10 (SMAM-X) Surabaya menyelenggarakan upacara bendera memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di halaman Kampus SMAM-X Putri Surabaya, Rabu (2/5/2018).
Upacara diikuti oleh seluruh siswa beserta guru-guru berlangsung dengan khidmat. Siswa yang mengenakan baju batik tampak berbaris rapi sembari mendengarkan arahan Kepala SMAM-X Surabaya Ir Sudarusman yang bertindak sebagai inspektur upacara.
Sudarusman menyampaikan, peran penguatan pendidikan tidak boleh dilepaskan dari nilai-nilai agama dan kebudayaan. Artinya, kata dia, pendidikan harus memiliki kesadaran akan nilai dan budaya yang baik.
“Seseorang yang beragama dan berbudaya cenderung akan berperilaku disiplin atau mudah diatur. Dari situlah maka pendidikan SMAM-X Surabaya harus berbudaya dan syarat akan nilai-nilai agama Islam,” ujar Sudarusman.
Selain syarat akan nilai dan budaya, Ketua Pimda Tapak Suci Surabaya ini menyatakan, model pendidikan yang diterapkan tidak boleh kaku sehingga siswa didik merasa terkekang dengan pola-pola pembelajaran yang ada.
Karena itu, lanjut dia, pendidikan SMAM-X Surabaya lebih menekankan pada upaya memfasilitasi pengembangan bakat dan minat siswa sesuai dengan passionnya.”Hal itu penting agar siswa terlecut potensinya,” ungkapnya.
Sudarusman menegaskan, pendidikan di SMAM-X Surabaya juga tidak membedakan latar belakang siswa. “Siapapun dan dengan latar belakang apapun siswa bisa diterima, tanpa terkecuali. Termasuk anak disabilitas. Setelahnya, baru siswa yang diterima akan dikembangkan potensinya,” tandasnya.
Selain upacara, momen peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) juga dimanfaatkan Program Sekolah Peduli Anak Hebat (SPAH) SMAM-X Surabaya untuk menyosialisasikan pendidikan inklusi bagi anak kebutuhan khusus atau penyandang disabilitas.
Sosialisasi diberikan oleh Normalia MPSi, Ketua Program SPAH SMAM-X Surabaya kepada siswa. “Setiap orang itu punya kesempatan sama mendapatkan pendidikan yang baik. Termasuk mereka para penyandang disabilitas,” tuturnya.
Karena itu, sebut dia, penting bagi siswa yang lahir dalam kondisi normal bisa menerima, bila perlu bisa membantu proses sosialisasi dan pengembangan potensi siswa inklusi SPAH SMAM-X Surabaya. “Insya Allah. Ke depan akan banyak siswa berkebutuhan khusus yang bersekolah di sini,” tukasnya. (Aan)