PWMU.CO-Janganlah kita menjadi hamba yang suka tergesa-gesa. Seringkali kita terburu-buru memvonis bahwa Allah tidak mendengarkan doa-doa kita.
Padahal Allah sudah menyiapkan pahala dan jawaban terbaik dari doa-doa kita.
Hal tersebut disampaikan oleh Salwa Fatharani, dai remaja putri SMP Muhammadiyah 5 Pucang Surabaya pada kultum Dhuha, Kamis pagi (3/5/2018).
Sebanyak 350 siswa kelas 7 dan 8 antusias menyimak ceramah yang disampaikan siswi kelas 8A tersebut.
Dalam ceramah singkatnya, Salwa mengisahkan, ada seorang lelaki bernama Ali masuk ke sebuah restauran. Dia memesan menu kesukaannya. Selang beberapa saat, datanglah lelaki lain ke restauran tersebut yang kemudian memesan menu yang sama.
Lelaki bernama Edi tersebut memesan dengan marah-marah sambil memaksa agar makanannya cepat disajikan. Akhirnya, Edi mendapatkan hidangan lebih awal dari pada Ali yang datang dan memesan menu lebih dulu.
Sementara Ali masih menunggu makanan yang telah dia pesan, sempat tebersit sebuah pertanyaan dalam benaknya kenapa Edi yang datang belakangan dilayani lebih cepat oleh pramusaji. Namun dia tetap bersabar dan ikhlas menunggu pesanannya tanpa mengeluh kepada pelayan.
“Setelah menunggu dengan sabar, akhirnya menu pesanan Ali dihidangkan. Dia sangat senang mencium aroma hidangan di atas mejanya. Karena masih penasaran dengan pelayanan yang dirasa lebih lambat dari pengunjung lain.
Akhirnyadia bertanya kepada pelayan kenapa orang lain yang datang belakangan malah dilayani lebih awal, sementara dia datang lebih dulu malah dilayani belakangan,” terang Salwa.
“Kemudian pelayan menjelaskan lelaki kedua tersebut dilayani lebih awal karena tidak sabar dan memaksa agar segera mendapatkan makanan yang dia pesan. Karena koki andal kami sedang sibuk menyiapkan pesanan Ali. Maka koki baru yang yang belum teruji kualitas masakannya yang membuatkan makanan pesanan lelaki kedua tersebut,” kata Salwa menambahkan.
Kultum Dhuha setiap Rabu dan Kamis mengambil tema yang berbeda-beda. Setiap pekan masing-masing kelas mendapat giliran mengisi kultum setelah shalat Dhuha.
Setiapkelas mengirimkan delegasi untuk menjadi dai, MC, tilawah, dan terjemah Al-Qur’an dalam bahasa Indonesia dan Inggris. (syafi)