PWMU.CO- Karut marut kondisi bangsa tak lepas dari minimnya aparatur negara yang mengerti agama. Karena itu, sudah saatnya para santri masuk menjadi aparatur negara untuk mewarnai perubahan yang lebih baik.
Pesan tersebut disampaikan Prof Ahmad Syafii Maarif saat menghadiri saat pelepasan santri kelas VI Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta yang dihelat di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Senin (1/5/2018).
“Sedikit sekali aparatur negara yang mengerti agama. Saya minta supaya itu diisi para santri Muallimin atau pesantren-pesantren Muhammadiyah lainnya untuk mewujudkan kebaikan bersama Muhammadiyah. Termasuk juga kepolisian, tentara, diplomat, dan sebagainya,” tutur Buya Syafii, sapaan karibnya.
Dia juga menegaskan, bangsa ini membutuhkan kader-kader yang berkarakter dan berprinsip. Kader-kader yang tidak bisa dibeli. “263 juta rakyat Indonesia sangat butuh pemimpin yang bagus yang tidak mempunyai banyak masalah,” tegas mantan ketua umum PP Muhammadiyah itu.
Buya Syafii juga menyinggung tentang bonus demografi yang akan diterima Indonesia tahun 2035 nanti. Di mana, jumlah pendudukan usia produktif di Indonesia akan meningkat.
Jika mengacu dalam dunia kependudukan, bonus demografi merupakan suatu fenomena di mana struktur penduduk sangat menguntungkan dari sisi pembangunan. Pasalnya, jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) sangat besar. Sedangkan proporsi usia muda (di bawah 15 tahun) sudah semakin kecil dan proporsi usia lanjut (65 tahun ke atas) belum banyak.
“Saat itu, anak-anak ini menginjak usia kerja yang produktif, itu bagus ” cetus Buya Syafii.
Menurut dia, adalah malapetaka bagi lembaga-lembaga pendidikan di negeri ini jika sekarang tidak mempersiapkan diri, sehingga nantinya tidak mampu menghasilkan sumber daya manusia yang diharapkan zaman itu.
Buya Syafii menambahkan, Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta yang didirikan K H A Dahlan pada 1918 dan bisa bertahan hingga sekarang, merupakan anugerah luar biasa.
“Sama halnya dengan Suara Muhammadiyah yang kini sudah berusia 103 tahun, ini luar biasa. Makanya, jadilah sebagian dari kalian alumni maupun santri untuk menjadi penulis-penulis andal,” ujar Buya Syafii yang tercatat sebagai alumnus Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta Muallimin tahun 1956, itu.
Pada kesempatan itu juga dilaunching lagu Satu Abad Muallimin yang syair dan liriknya ditulis Buya Syafii Maarif. (uzlifah)