PWMU.CO-Sudah saatnya yang muda menggantikan peran strategis para generasi tua.
Pertanyaannya, adakah kualitas generasi muda saat ini yang sekelas generasi tua yang pernah dilahirkan Muhammadiyah?
Itu diisampaikan Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Jawa Timur Abdul Musyawir Yahya SSy MH dalam stadium general pembukaan Musyawarah Cabang ke-1 Pimpinan Cabang IMM Kota Madiun periode 2015-2018 di Islamic Center setempat, Ahad (6/5/2018) siang.
“Kita lihat kondisi hari ini, kita tengah menghadapi degradasi kaum muda di segala lini kehidupan,” ujar Musyawir.
Pertanyaannya, sambung dia, bisakah generasi muda hari ini melanjutkan kejayaan generasi sebelumnya.
“Sebutlah di bidang hadits dan fiqih ada Yunahar Ilyas. Syafii Maarif dalam Sejarah dan Pemikiran, Buya Hamka di bidang tafsir dan sastra dan sederet nama lainnya,” katanya.
Musyawir menunjukkan isyarat Al Quran perihal pentingnya menciptakan generasi lebih baik di masa depan.
Lantas dia menukil Quran surat An Nisaa ayat 9 yang berbunyi, hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka generasi yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka,
Meski oleh para mufasir, kata dia, ayat ini berkaitan dengan pembahasan harta waris, konteks ‘generasi lemah’ bukan hanya pada persoalan harta, tapi juga sorotannya pada bidang kehidupan lainnya.
Jika ditarik dalam konteks organisasi, tambah dia, pada intinya organisasi ini harus mampu melahirkan generasi yang lebih baik di masa mendatang.
” Ini tantangan generasi muda yang harus kita jawab,” sebut kader yang bakal menuntaskan masa lajangnya di bulan Juli 2018 ini.
Ikhtiar ini, katanya, juga untuk menyikapi derasnya gelombang globalisasi. Akankah kader-kader IMM terbawa arus atau menjadi aktor di dalamnya.
Dia berharap, jangan sampai kader-kader IMM hanyut terbawa arusnya, tapi kader harus warnai dengan aksi dan solusi nyata. Jangan sampai IMM sibuk dengan konflik internal. Tapi harus mampu berperan menjadi pilar kebangkitan bangsa.
Sejalan dengan itu, Kuwat Budi Santoso, Ketua Umum Pimpinan Cabang IMM Kota Madiun menyebut, pemuda masih sedikit daftar pengalamannya. Maka dari itu, pemuda tidak menawarkan masa lalu, tetapi pemuda menawarkan masa depan.
“Meski cabang ini baru deklarasi tanggal 3 Mei 2015 silam, harapannya pelaksanaan Muscab pertama ini akan terwujudnya kader-kader IMM yang lebih progresif, maju dan solid lagi sebagaimana tema yang diangkat,” ujarnya.
“Selama tiga tahun ini kader berproses di IMM Kota Madiun, insya Allah, akan menjadi pribadi yang lebih baik lagi,” kata Budi. (Ade Chandra Sutrisna)