PWMU.CO – Berbeda dengan biasanya, Pengajian Ahad Pagi (6/5) di kompleks Gedung Dakwah Muhammadiyah Kota Probolinggo begitu meriah. Pengajian yang dihadiri sekitar seribu jamaah.
“Kemeriahan Ahad Pagi kali ini mungkin disebabkan jamaah merasa dalam suasana jelang Ramadhan. Jadi, para jamaah ingin hadir sekaligus sebagai bagian mempersiapkan diri menjelang Ramadhan. Apalagi tema kajian pagi ini Menyongsong Ramadhan,” begitu kata Ustadz Ahmad Qori’ dalam sambutan pengantar.
Hadir sebagai narasumber adalah Wakil Sekretaris PW Muhammadiyah Jatim, DR Biyanto. Dalam ceramahnya, Biyanto berpesan pada jamaah untuk menjauhi paradoks Ramadhan. “Ada tiga perilaku yang menjadi paradoks Ramadhan. Yakni berbudaya konsumtif, bermalas-malasan, dan tidak mampu menahan nafsu,” kata Biyanto.
Menurut Biyanto, umat harus menjauhi tiga perilaku itu karena bertentangan dengan nilai-nilai Ramadhan yang mengajarkan; kesederhanaan, kerja keras, dan imsak (menahan diri).
Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya ini juga mengajak jamaah untuk mengisi Ramadhan dengan empat amalan utama sebagaimana diteladankan Nabi Saw. Empat amalan yang dimaksud meliputi: banyak bersedekah (fa aktsir min al-shadaqah), mengkaji al-Qur’an (mudarasatil Qur’an), shalat malam atau teraweh (qum qiyam al-lail), dan beriktikaf terutama pada sepuluh hari terakhir Ramadhan (wa’takif fil asyri al-awakhiri).
“Empat amalan utama ini penting untuk mengisi waktu-waktu yang ada pada bulan Ramadhan,” jelas Biyanto. Semoga kita benar-benar bisa bertemu dengan tamu yang agung, Ramadhan 1439 Hijriah. (redaksi)