PWMU.CO – Pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jatim (Pilgub) Jatim yang digelar pada 27 Juni mendatang menjadi salah satu bahasan dalam acara Musyawarah Pimpinan Daerah Aisyiyah Banyuwangi, Ahad (6/5/2018).
Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyuwangi, Mufti Syafi’i yang menjadi narasumber dalam acara tersebut berharap kader Muhammadiyah, khususnya Aisyisyah tidak alergi dengan politik.
Warga Muhammadiyah tidak boleh alergi dengan politik, karena politik sebenarnya bisa menjadi salah satu alat atau sarana untuk mencapai kebaikan bersama.
“Jangan takut bicara politik, apalagi takut ambil bagian di dunia politik. Karena harga BBM, listrik, beras dan beberapa lainnya berawal dari politik. Karena itu bila semakin banyak kader Muhammadiyah terjun di kancah politik, banyak yang membawa kebaikan untuk masyarakat,” jelas Mufti Syafi’i.
Kegiatan yang dihelat di SMK Muhammadiyah 6 Rogojampi ini selain sebagai sarana recharge energi bagi pergerakan Aisyiyah juga dimanfaatkan untuk memberi pencerahan politik bagi kaum perempuan mengingat jumlah pemilih perempuan tidak berbeda jauh dari pemilih pria.
Saat ditanya oleh salah satu peserta tentang mekanisme kampanye yang mengajak atau meminta orang lain untuk memilih calon tertentu melalui sms begini jawabannya
“Sistem pemilu kita ini Jujur dan Rahasia, kalau kita mengajak atau menghimbau orang lain melalui SMS atau WA maka kita akan diberlakukan atau dikenai UU ITE, pilihan itu ada dihati kita. Untuk amannya janganlah kita pakai cara begitu toh calon yang akan kita pilih hanya 2 pasang kan,” tegas Mufti.
Pada kesempatan itu Ketua PDA Banyuwangi, Dwi Deritaning Tyas juga menjelaskan bahwa instruksi dari pusat seluruh kader Aisyiyah dilarang golput saat pemilu. Dwi Deritaning Tyas juga menjelaskan Aisyiyah akan mendukung bila ada anggotanya yang ingin terjun ke dunia politik.
“Aisyiyah mendukung semua kader yang ingin tampil di ranah politik, namun tentu saja dengan mematuhi ketentuan tidak berpolitik praktis” kata Bunda Rita, sapaan akrab Dwi Deritaning Tyas.
Kader Aisyiyah juga diharapkan ikut mendampingi putra-putrinya yang mulai tahun ini sudah memiliki hak politik menjadi pemilih pemula.
“Kader Aisyiyah harus mendampingi putra-putrinya sebagai pemilih pemula untuk ikut berperan aktif di semua pemilihan, dimulai dari pemilihan Gubernur dan Wakilnya pada bulan juni 2018 dan pemilihan presiden, legislatif dan DPD pada April 2019,” pungkas Bunda Rita.(yulia)