PWMU.CO-Malang benar nasib Kholidin (58). Di usia tuanya, dia terusir dari rumah karena istri tak mau merawatnya lagi. Dia menderita diabetes. Sebuah luka di kaki kiri yang tak kunjung sembuh membuatnya terpaksa diamputasi. Dia harus bolak balik ke rumah sakit untuk perawatan pasca operasi.
Kini dia hidup ditampung kakak kandungnya di Desa Pait Kec Kasembon Kabupaten Malang. Kholidin tak bisa lagi bekerja sebagai tukang ojek. Makan dia nunut ke kakaknya yang buruh tani. Tetangganya di rumah Kota Batu, Handoyo, menceritakan nasib Kholidin itu kepada amil Lazismu Kabupaten Malang.
Amil Lazismu langsung survei ke rumahnya Rabu (2/5/2018). Sekretaris Lazismu Kab. Malang Kahar Masyhur menjelaskan, bantuan diberikan berupa sembako, popok diapers, dan biaya perawatan. Saat perawatan harus menjemput ke rumah dan mengantar ke RS Islam Madinah Kasembon. ”Karena yang punya mobil ambulans Lazismu Kota Malang maka kita kontak untuk membantu,” ujarnya.
Kholidin berharap segera sembuh dari luka operasi dan bisa bekerja kembali. ”Saya ingin kaki palsu agar bisa berjalan tidak tergantung kursi roda dan bantuan orang,” kata Kholidin. ”Kalau sudah bisa berjalan dengan kaki palsu saya mau bekerja, mungkin ngojek lagi,” sambungnya.
Tapi dia belum tahun berapa harga kaki palsu yang sekarang dia bayangkan bisa membantunya berjalan. Dalam masa pemulihan, Lazismu membantu obat yang tidak ditanggung BPJS dan spiritual healing. ”Spiritual healing diperlukan agar motivasi hidupnya bangkit,” katanya.
Kahar Masyhur menyerukan masyarakat membantu keinginan Kholidin ini. Sumbangan bisa dikirim melalui rekening Bank Syariah Mandiri 7118137331 an Lazismu Daerah Kota Malang. ”Kalau sudah transfer mohon konfirmasi ke nomor WA ustadz Eko Budi Cahyono 083848441366,” katanya. (Gatot)