PWMU.CO – Bagi siswa yang baru lulus dari sekolah tingkat SMA dan sederajat, tanggal 8 Mei 2018 tampaknya menjadi tanggal yang penting. Sebab, pada hari itu dilaksanakan secara serentak Ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Indonesia.
Kesempatan ini juga digunakan oleh Nabil Ghali Azumi, tunanetra alumnus SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo untuk ikut bersaing. Pagi dini hari pukul 01.30 wib berangkat ke Solo, Nabil lazimnya non-difabel juga mengikuti ujian seleksi tersebut.
Bertempat di SMA Regina Pacis Solo, Nabil mengerjakan soal-soal yang diajukan dengan didampingi gurunya di Ponorogo, Sidik Adi Saputra. Nabil dengan semangat mengerjakan soal-soal SBMPTN dengan dua pendamping yang merupakan dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Dua pendamping ini bertugas untuk membacakan dan salah satu yang lainnya bertugas mengarsirkan jawaban. “Sulit rada-rada mudah,” jawab Nabil berdiplomasi kepada PWMU.CO saat ditanya tingkat kesulitan soal seleksi SBMPTN itu.
“Ada 90 soal, terdiri dari semua mata pelajaran di SMA,” lanjut Nabil tentang materi apa saja yang diujikan. Jalan berliku untuk meraih cita-cita kuliah membuat Nabil tak pantang menyerah.
Pilihan jurusan yang dipilihnya ada 3 dengan 2 kampus. Secara berututan, jurusan yang diincar adalah Sastra Bahasa Jawa di Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, kemudian Pendidikan Luar Biasa yang juga di UNS, dan jurusan Sastra Bahasa Jawa di Universitas Negeri Surabaya (UNESA).
Sidik Adi Saputra, yang mendampingi Nabil sejak berangkat dari Ponorogo ke Solo dan pulangnya, merasa yakin anak didiknya itu akan lolos ujian. “Kalau dilihat dari segi akademik, saya yakin Nabil akan lolos ujian SBMPTN,” tegasnya yakin.
Semoga lolos, dan segera berkuliah! (wiwik)