PWMU.CO – Seorang mubalighat harus punya strategi yang direncanakan sebelum tampil memberi tausiah (nasihat) pada umat. “Jadi tidak melulu ceramah di masjid, di pengajian, dan di ruang-ruang. Dakwah harus menyesuaikan medan dakwah dan umat dakwah. Bagaimana mereka, itulah kita (mubalighat) dan harus bisa,” kata Hj Rukmini, Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur.
Pada penutupan acara Pertemuan Rutin Ke-4 Corp Mubalighat Aisyiyah (CMA) Jawa Timur, Kamis (10/5/18), itu Rukmini meminta CMA menggalakan diskusi dengan masyarakat dan menciptakan ruang untuk mengenal masyarakat.
“Di samping masalah strategi dakwah, dari hasil komisi masih ada kendala yang dihadapi ibu-ibu, yaitu kurangnya pemahaman atau tidak sevisi terhadap kesepakatan-kesepakatan yang ada di Muhammadiyah. Karena itu PWA Jatim akan mengupayakan dan bersinergi dengan Majelis Tabliigh PWM (Pimpinan Wilayah Muhammadiyah) Jatim untuk merevitalisasi ideologi dan menyamakan visi dakwah,” kata Rukmimi dalam pertemuan di lantai 4 Gedung Dakwah (GDM) Gresik.
Sebelum pertemuan berakhir, Rukmini menegaskan kembali agar para mubalighat Aisyiyah tetap bersemangat dalam mencari ilmu dan mengembangkan diri. “Perjalanan ini akan menjadi perjalanan yang menorehkan bekas-bekas yang akan membawa kebahagiaan di akhirat,” katanya. (Agustine)
PWMU.CO – Seorang mubalighat harus punya strategi yang direncanakan sebelum tampil memberi tausiah (nasihat) pada umat. “Jadi tidak melulu ceramah di masjid, di pengajian, dan di ruang-ruang. Dakwah harus menyesuaikan medan dakwah dan umat dakwah. Bagaimana mereka, itulah kita (mubalighat) dan harus bisa,” kata Hj Rukmini, Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur.
Pada penutupan acara Pertemuan Rutin Ke-4 Corp Mubalighat Aisyiyah (CMA) Jawa Timur, Kamis (10/5/18), itu Rukmini meminta CMA menggalakan diskusi dengan masyarakat dan menciptakan ruang untuk mengenal masyarakat.
“Di samping masalah strategi dakwah, dari hasil komisi masih ada kendala yang dihadapi ibu-ibu, yaitu kurangnya pemahaman atau tidak sevisi terhadap kesepakatan-kesepakatan yang ada di Muhammadiyah. Karena itu PWA Jatim akan mengupayakan dan bersinergi dengan Majelis Tabliigh PWM (Pimpinan Wilayah Muhammadiyah) Jatim untuk merevitalisasi ideologi dan menyamakan visi dakwah,” kata Rukmimi dalam pertemuan di lantai 4 Gedung Dakwah (GDM) Gresik.
Sebelum pertemuan berakhir, Rukmini menegaskan kembali agar para mubalighat Aisyiyah tetap bersemangat dalam mencari ilmu dan mengembangkan diri. “Perjalanan ini akan menjadi perjalanan yang menorehkan bekas-bekas yang akan membawa kebahagiaan di akhirat,” katanya. (Agustine)
PWMU.CO – Seorang mubalighat harus punya strategi yang direncanakan sebelum tampil memberi tausiah (nasihat) pada umat. “Jadi tidak melulu ceramah di masjid, di pengajian, dan di ruang-ruang. Dakwah harus menyesuaikan medan dakwah dan umat dakwah. Bagaimana mereka, itulah kita (mubalighat) dan harus bisa,” kata Hj Rukmini, Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur.
Pada penutupan acara Pertemuan Rutin Ke-4 Corp Mubalighat Aisyiyah (CMA) Jawa Timur, Kamis (10/5/18), itu Rukmini meminta CMA menggalakan diskusi dengan masyarakat dan menciptakan ruang untuk mengenal masyarakat.
“Di samping masalah strategi dakwah, dari hasil komisi masih ada kendala yang dihadapi ibu-ibu, yaitu kurangnya pemahaman atau tidak sevisi terhadap kesepakatan-kesepakatan yang ada di Muhammadiyah. Karena itu PWA Jatim akan mengupayakan dan bersinergi dengan Majelis Tabliigh PWM (Pimpinan Wilayah Muhammadiyah) Jatim untuk merevitalisasi ideologi dan menyamakan visi dakwah,” kata Rukmimi dalam pertemuan di lantai 4 Gedung Dakwah (GDM) Gresik.
Sebelum pertemuan berakhir, Rukmini menegaskan kembali agar para mubalighat Aisyiyah tetap bersemangat dalam mencari ilmu dan mengembangkan diri. “Perjalanan ini akan menjadi perjalanan yang menorehkan bekas-bekas yang akan membawa kebahagiaan di akhirat,” katanya. (Agustine)
PWMU.CO – Seorang mubalighat harus punya strategi yang direncanakan sebelum tampil memberi tausiah (nasihat) pada umat. “Jadi tidak melulu ceramah di masjid, di pengajian, dan di ruang-ruang. Dakwah harus menyesuaikan medan dakwah dan umat dakwah. Bagaimana mereka, itulah kita (mubalighat) dan harus bisa,” kata Hj Rukmini, Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur.
Pada penutupan acara Pertemuan Rutin Ke-4 Corp Mubalighat Aisyiyah (CMA) Jawa Timur, Kamis (10/5/18), itu Rukmini meminta CMA menggalakan diskusi dengan masyarakat dan menciptakan ruang untuk mengenal masyarakat.
“Di samping masalah strategi dakwah, dari hasil komisi masih ada kendala yang dihadapi ibu-ibu, yaitu kurangnya pemahaman atau tidak sevisi terhadap kesepakatan-kesepakatan yang ada di Muhammadiyah. Karena itu PWA Jatim akan mengupayakan dan bersinergi dengan Majelis Tabliigh PWM (Pimpinan Wilayah Muhammadiyah) Jatim untuk merevitalisasi ideologi dan menyamakan visi dakwah,” kata Rukmimi dalam pertemuan di lantai 4 Gedung Dakwah (GDM) Gresik.
Sebelum pertemuan berakhir, Rukmini menegaskan kembali agar para mubalighat Aisyiyah tetap bersemangat dalam mencari ilmu dan mengembangkan diri. “Perjalanan ini akan menjadi perjalanan yang menorehkan bekas-bekas yang akan membawa kebahagiaan di akhirat,” katanya. (Agustine)