PWMU-CO– Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) Muhammadiyah terus gencar merintis pembentukan cabang baru. Kali ini dilakukan LPCR Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Jombang. LPCR daerah ini kembali berhasil membentuk satu pimpinan cabang baru setelah dilakukan pendampingan selama enam bulan.
Pimpinan Cabang yang berhasil dibentuk LPCR PD Muhammdiyah Jombang adalah Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Diwek. PCM ini terbentuk dari hasil musyawarah yang digelar di Masjid Ar Rayyan Desa Pandan Wangi, Kecamatan Diwek, Sabtu (12/5/2018) malam.
Dipandu langsung Sekretaris LPCR Kabupaten Jombang, Jalaluddin Hambali,pertemuan berjalan lancar dan sukses. Sejumlah pihak ikut hadir dalam pertemuan itu menyaksikan pembentukan cabang baru di wilayah Jombang. Mereka terdiri dari 16 orang dari unsur Muhammadiyah dan Aisyiyah. Ustad Ahya’ Mukhson dari Desa Balong Besuk juga ikut hadir, begitu juga Ahmad Zaki dari Desa Grogol, dan Ali Mustofa. Masing-masing terpilih sebagai ketua, sekretaris, dan bendahara.
“Alhamdulillah. Meski AD/ART belum selesai karena belum memiliki pengurus ranting, PCM Diwek masa jabatan 2015-2020 bisa mulai terbentuk untuk menyebarkan syiar Muhammadiyah,” ungkap Ketua LPCR PD Muhammadiyah Jombang, A. Sunaji.
Bukan hanya ketua, sekretaris, dan bendahara, rapat gabungan juga berhasil memilih personel lain dalam melengkapi kepengurusan cabang baru. Lima posisi wakil ketua terpilih juga berhasil dibentuk dan diisi. Gatot Santoso ditunjuk sebagai Waka I (Tabligh), Unaidillah Ikhsan sebagai Waka II (Kader), Kastuin sebagai Waka III Majelis Pelayanan Sosisal (MPS) dan Lazizmu, Indra Riansyah Anshari sebagai Waka IV (Wakaf), dan Chairul Umam sebagai Waka V. Beberapa anggota majelis juga telah terisi, meski belum lengkap.
Sekretaris PD Muhammadiyah Jombang, Hadi Nurochmat dan Ketua PD Aisyiyah Jombang, Hj. Siswatiningdyah Amri yang turut hadir sepakat berkolaborasi mendukung penuh pembentukan pengurus ranting maksimal hingga 2020. Bagi Hj. Siswatiningdyah Amri, kolaborasi antara Muhammadiyah, Aisyiyah, dan AMM dalam pembentukan cabang dan ranting ini dapat menjadi pola untuk digunakan dalam pengembangan jejaring di tingkat kecamatan dan desa pada program selanjutnya.
“Pengembangan di Kecamatan Megaluh kami usulkan menjadi target program selanjutnya,” tutur Hj. Siswatiningdyah Amri,
Sementara itu, Hadi Nur Rochmat menyatakan drinya akan minta sekretarisnya untuk membuat kelengkapan administrasi berupa kertas kop, stempel, dan papan nama sebagai modal dasar untuk konsolidasi. (jalal.jbg)