PWMU.CO – Ada banyak cara dan kegiatan yang sarat makna sebagai simbol sinergi pihak yang berbeda. Seperti yang dilakukan mahasiswa ini dalam menggusur asumsi tak mendasar tentang ketidakakuran Muhammadiyah-Nahdlatul Ulama (NU). Keluarga Besar Muhammadiyah Brawijaya (KBMB) dan Keluarga Besar NU di Universitas Brawijaya, bersinergi bersama dalam menyambut kedatangan mahasiswa baru di Universitas Brawijaya, (8/5).
Mengambil tema “Milenial Berkarya, Milenial Berbudaya, Milenial Berkemajuan,” kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan kerekatan antara dua organisasi mainstream di Indonesia yang juga tumbuh subur di Universitas Brawijaya, yaitu Muhammadiyah dan NU.
“Ya, kegiatan bersama ini ditujukan untuk menjalin kerekatan antarorganisasi Islam moderat di Brawijaya,” terang Azhar Syahida, salah seorang kader Muhammadiyah di Universitas Brawijaya.
Selain itu, dengan mengambil nilai milenial berkarya, kegiatan ini dimaksudkan untuk menyampaikan pesan kepada para mahasiswa baru, bahwa dunia mahasiswa membutuhkan spirit-spirit untuk terus berkarya. “Tema berkarya menjadi fokus utama, menunjukkan bahwa mahasiswa harus punya semangat untuk terus berkarya,” tandas Moh. Ainurrofiqin, kader NU di Universitas Brawijaya.
Tidak cukup hanya berkarya, mahasiswa juga ingin ditunjukkan bagaimana harus terus maju, tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai kelokalan yang syarat akan harmoni. “Selain dituntut berkarya yang artinya maju, modern, mahasiswa juga harus tetap memegang sikap kelokalan sebagai bentuk upaya membangun narasi kedamaian,” terang Jefri Nurohman, yang juga seorang kader Muhammadiyah di Brawijaya.
Akhirnya, kegiatan ini menjadi suatu bentuk sinergis bersama yang ditujukan untuk menyebarkan semangat perdamaian; dalam konteks aktivitas keagamaan, dan spirit berkemajuan dalam aktivitas pendidikan. “Kami ingin menyampaikan pesan damai, bahwa mahasiswa harus maju dan menggiring Islam yang damai,” pungkas Putri Hastuti, Kader Muhammadiyah Brawijaya. (as)