Sosialisasi keamanan kereta api oleh Polsuska di SD dan SMP Muhita.
PWMU.CO-SD Muhammadiyah 01 Tanggul dan SMP Muhammadiyah 04 Tanggul Jember kedatangan tamu istimewa dari Satuan Polisi Khusus PT Kereta Api Indonesia, Senin (14/5/2018). Ada tiga orang dari Kantor Polsus Jember dan satu Polsus dari Stasiun Tanggul.
Junior Manajer Polsus KA Jember Imron menjelaskan, kedatangan mereka untuk sosialisasi dan edukasi siswa tentang keselamatan kereta api. ”Lokasi sekolah dan tempat tinggal sebagian siswa berada dekat area stasiun dan jalur rel kereta api, kami perlu mengedukasi siswa tentang keselamatan berada di lingkungan ini,” ujarnya.
Terlebih di musim liburan dan bulan puasa seperti ini, kata dia, banyak anak-anak yang ngabuburit maupun jalan pagi usai shalat Subuh di area stasiun. ”Nah area yang sering dijadikan tempat ngabuburit maupun jalan pagi salah satunya di sekitar jalur rel,” ujar Imron.
Dia menambahkan, anak zaman sekarang susah diberitahu,sehingga perlu kerja sama dengan pihak sekolah seperti yang dilakukan saat ini. Sosialisasi ini untuk mengurangi risiko dan dampak kecelakaan dan gangguan perjalanan kereta api.
Dijelaskan, ada empat perilaku yang kebanyakan dilakukan anak-anak ketika ada kereta lewat. Pertama, melempar kereta. Kedua, melindaskan batu, paku di atas rel. Ketiga, bermain atau selfie di atas rel. Keempat, menerobos perlintasan ketika palang pintu sudah di tutup.
Imron berharap, siswa SD dan SMP Muhammadiyah Tanggul menjadi pioner, pelopor dan teladan bagi teman-teman dan lingkungan sekitarnya dalam keselamatan dan keamanan kereta api. ”Kami berharap imbauan ini bisa gethok tular ke teman-temannya,” ujarnya.
PT KAI juga memutarkan video dampak yang terjadi akibat empat pelanggaran tadi. Acara dilanjutkan tanya jawab berhadiah. Acara ditutup dengan penyerahan piagam penghargaan dari PT KAI kepada siswa SD dan SMP Muhammadiyah Tanggul yang diterima oleh Wakil Kepala SD Khoiron Wahidi dan Wakil Kepala SMP Muhammadiyah Tanggul Sitti Azizah. Selain itu juga pemberian dua banner untuk dipasang di sekolah dan dua buah bola sebagai cenderamata. (Khoiron)
