PWMU.CO-Dalam pelepasan dan wisuda klas 1X , Kepala SMP Muhammadiyah 1 Pare Kediri, Sudiono , S.Ag menyampaikan pesaan khusus. Di antaranya meminta para alumni memiliki daya nalar intelektualitas tinggi, setinggi Sang Surya, lambang Muhammadiyah berbentuk matahari, dengan diiringi pengamalan ilmu agama islam secara kaffah, sehingga klop dengan slogan Muhammadiyah.
“Menjadi seperti dalam bahasa Jawa, ibarat sego pecel lawuhe opak, ndonyone kecekel akhirate kecandak,” pesan Sudiono dalam sambutan wisuda 64 siswany di Sanggar Budaya Pare Kediri, Senin (14/5/2018).
Itu, lanjut dia, harapannya. Para alumni tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga diiringi penguasaan iman dan takwa yang diamalkan sehingga tidak mengecewakan, baik orangtua maupun almamater, ditambah memiliki kemampuan mental berkemajuan. “Maksud berkemajuan itu kalau yang lain masih duduk kita sudah berdiri bahkan lari untuk mencapai keberuntungan. Kalau orang lain pukul 03.00 masih tidur nyenyak, maka generasi berkemajuan sudah bangkit ambil air wudhu dan melakukan adzan awal dilanjutkan dengan sholat tahajud,” tambah dia.
Kalau lulusan non-Muhammadiyah, lanjut dia, sholat munfarid, maka generasi berkemajuan memiliki hobi sholat berjamaah di masjid atau musholla terdekat dari rumah tinggal masing masing. “Kalau mereka memiliki nilai raport bagus, kita tidak kalah karena SMP Muhammadiyah 1 Pare memiliki nilai plus,” tutur dia.
Seperti yang disampaikan Pak Choi, kata dia, gedung sarana prasarana tidak kalah, gedung berlantai 3, terletak di jantung kota terkenal Pare, Kampung Inggris. Maka sebagai penanggung jawab, dirinya minta agar para alumni dan orang tua walimurid mencitrakan baik, dan mendaftarkan ke SMP Muhammadiyah 1 Pare, bisa memilih MMBS atau klas bahasa Inggris.
“Menjadi sebuah alasan kuat, kenapa existensi SMP yang berdiri sejak tahun 1934, jauh sebelum RI merdeka ini bisa berjalan, karena para pengurus PCM istiqomah mengamalkan dan mengajarkan al Quran sambil mempraktekan,” ucap dia.
Dalam surat Shaad ayat (29), kata dia, disebutkan: “Ini adalah kitab yang Kami turunkan kepadamu (Muhammad), penuh dengan berkah supaya mereka menghayati ayat-ayatnya, supaya orang-orang yang memiliki pikiran mendapatkan pelajaran” . Seperti pendapat Mas’ud, tambah dia, apabila Anda menginginkan ilmu, maka bacalah al Quran, karena di dalamnya terkandung ilmu umat terdahulu dan umat yang akan datang (mushannaf ibn Syaibah V1 / 126).
Membaca al Quran, kata dia, untuk diamalkan dengan niat mencari ilmu, maka sepantasnya pembaca al Quran memperhatikan etikanya, yakni berhenti di setiap ayat untuk dihayati (tadabbur) terhadap makna yang tersirat maupun tersurat. Kalau ada larangan atau bahaya hendaknya diwaspadai. Membaca al Quran itu termasuk berdialog dengan Allah Swt, karena Allah mendengarkan bacaan hambaNya. “Kalau menjumpai ayat-ayat untuk beribadah ya kita perhatikan, demikian halnya perintah bertasbih , maka kita lafalkan. Jika mengandung ancaman maka mintalah perlindungan, jika menjumpai ayat permohonan maka mohonlah apa yang kamu minta,” pesannya.
Al Quran, tambah dia, juga berfungsi untuk obat maka berobat dengan al-quran sebagaimana disebutkan dalam surat al Isro’ ayat (82)::”Hai manusia sesungguhnya telah datang kepada mu, pelajaran dari Robbmu dan penyembuh bagi penyakit ( yang ada dalam dada) petunjuk bagi orang orang beriman ”
Mengakhiri sambutan, mantan mahasiswa Ketua PWM Jatim, Sa’ad Ibrahim ini berpesan, siapapun yang mampu berinteraksi dengan al Quran kemudian diamalkan maka tidak ada keraguan dalam jiwanya untuk menjadi pelaku gerakan perubahan di manapun mereka bertempat tinggal .(dahlansae Pare)