PWMU.CO- Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Gubeng melantik takmir Masjid Al Muhajirin di Jojoran 1/77 Kelurahan Mojo Surabaya. Pelantikan takmir untuk masa bakti 2018-2022 di sela acara pengajian rutin, Selasa (15/5/2018) malam.
Ketua PCM Gubeng Suhadi M Sahli MPdI mengatakan, pergantian takmir ini merupakan regenerasi yang berjalan baik. “Semoga takmir bisa menjalankan amanah dengan memakmurkan masjid juga melakukan pengaderan takmir berikutnya,” tambahnya.
Sementara pengajian malam itu diisi oleh Ketua Kops Muballigh Muhammadiyah (KMM) Surabaya Ustadz Dr Imam Syaukani MA. Dalam ceramahnya, dia menyatakan, ada suatu penegasan dari Allah dalam surat at-Taubah ayat 18 yang artinya, sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan tidak takut kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk.
“Sejarah menyebutkan ada hubungan psikologis dengan masjid, sejak awal Islam, tentang peristiwa agung namanya israk mikraj. Sebelum memberikan amanah shalat lima waktu Allah menjalankan hambanya dari masjid ke masjid, bukan kebetulan tapi di-setting Allah. Setelah itu ada peristiwa besar, hijrah,” papar ketua dua Majelis Tarjih PDM itu.
Begitu sampai di tanah hijrah Nabi, sambung dia, sebelum masuk kota Madinah didirikan Masjid Quba. Begitu juga saat masuk kota, Nabi memilih tanah untuk lokasi masjid dan rumahnya. Artinya pada proses hijrah, yang dibangun Nabi paling awal bukan jaringan politik, bukan jaringan bisnis, tapi masjid. ”Karena masjid salah satu basis kekuatan Islam,” ujarnya.
Imam Syaukani, pada saat proses mendirikan Masjid Quba, Nabi memberi pelajaran berharga arti penting untuk perjuangan. Termasuk perjuangan kemerdekaan di Indonesia tak terlepas dari masjid.
Pejuang kita digembleng di masjid seperti Bung Tomo, misalnya. ”Kita harus prihatin kalau masjid kita ini sepi dari anak-anak karena sepuluh tahun ke depan merekalah sebagai pengganti kita. Takmir punya visi dan misi ke depan, punya semangat juang yang luar biasa. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang tidak pernah meninggalkan masjid,” tegasnya.
Dia juga menyebutkan, adab masjid harus dijaga. Misalnya saat masuk harus dengan kaki kanan. Dia bercerita, ada salah satu masjid yangmenugaskan satu orang untuk mengawasi jamaah masuk masjid. Apabila ada orang masuk ke masjid dengan kaki kiri maka disuruh turun lagi lalu diminta masuk dengan kaki kanan. (Habibie)