PWMU.CO – SMP Muhammadiyah 13 Campurejo, Panjeng, Gresik yang berjulukan Hamas School mengadakan pertemuan dan rapat wali murid untuk sosialisasi kegiatan siswa selama bulan Ramadhan, Rabu (15/5/2018) pagi.
“Hamas School akan mengadakan kegiatan Hamas Camp untuk anak-anak selama 10 hari pada pertengahan bulan Ramadhan. Tujuannya untuk menumbuhkan fikrah menjadi seorang tahfidzul Quran. Mereka akan bertemu dengan para penghafal Quran lain dari berbagai daerah. Selain itu, untuk menambah hafalan, membina akhlak, meningkatkan amal ubudiyah, dan melatih jiwa entrepreneur anak,” jelas Nurul Wakhidatul Ummah, Kepala Hamas School.
Badrut Tamam Al-Hafidz, salah satu guru Hamas School yang menjadi penanggung jawab kegiatan menambahkan, para siswa akan dibagi dalam beberapa tempat yakni: Mahad Ahlul Quran Surabaya, Mahad Fathimiyah Drajat Paciran Lamongan, Pondok Pesantren Manarul Quran Paciran Lamongan, dan Yayasan Sari Bumi Sidoarjo.
“Setiap anak akan diberikan misi yang berbeda-beda, sesuai dengan kemampuan dan tempat tujuan. Anak yang dibimbing di mahad atau pondok pesantren akan diberi misi untuk menambah hafalan Alquran, maksimal satu juz,” imbuhnya.
Zahrotul Jannah, salah satu wali murid, menyambut baik kegiatan tersebut. “Saya sangat senang dan mendukung program yang sangat bagus dan bermanfaat untuk anak-anak kami. Saya lihat di sekolah lain dengan konsep seperti ini, para orangtua dibebankan biaya yang sangat mahal, tapi di Hamas tidak,” ungkapnya.
Meskipun demikian, ada juga beberapa wali murid yang merasa keberatan, karena memikirkan anak mereka yang akan jauh dari rumah.
Namun, Ustadzah Fidah—panggilan akrab kepala sekolah Hamas School—menjelaskan, justru dengan jauh dari rumah anak-anak akan melatih kemandirian mereka. Selain itu, mereka tetap dipantau oleh guru yang ikut menemani di mahad masing-masing.
“Ibu-ibu tidak perlu khawatir yang berlebihan, kami tidak akan melepas anak-anak begitu saja. Di setiap tempat akan didampingi oleh ustadz-ustadzah yang telah ditugaskan,” tambah Nurkhan, salah satu guru Hamas School.
Fidah menambahkan, “Kami ingin menciptakan sekolah desa rasa kota, dengan program-program yang selalu update dan mengikuti perkembangan zaman dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Islami.” (Fillah)