PWMU.CO- Momen Ramadhan memang sangat spesial. Bulan penuh rahmat dan ampunan ini memberikan banyak kebahagiaan bagi umat Islam. Selain berpuasa, banyak amalan yang bila dikerjakan sungguh-sungguh, bakal diberikan ganjaran kebaikan berlipat-lipat. Nah, agar ibadah di bulan Ramadhan efektif, ada dua hal mendasar yang harus ditelaah, yakni harapan dan peringatan.
Pesan itu disampaikan Drs H Chusnul Hadi, dosen Universitas Negeri Malang, kepada Jamaah Pengajian Dhuha Pimpinan Cabang Aisyiyah Klojen di Gedung Aisyiyah Kauman Klojen, Kota Malang, Kamis (17/5/2018).
Chusnul lalu menjelaskan, sebelum masuk hari ke dua dan seterusnya, ada dua hal yang harus dipahami terkait dua hadits yang sangat berbeda makna berkenaan puasa Ramadhan.
Pertama, hadits yang menunjukkan adanya harapan. “Ada harapan bagi orang yang berpuasa berdasarkan hadits yang artinya, “Barang siapa yang berpuasa dengan iman dan ihtisab, maka akan diampuni dosa-dosa yang lalu,” ujar dia.
Kata Chusnul, hadits itu jelas menyebutkan, siapapun yang berpuasa di bulan Ramadhan akan dihapus semua dosa yang lalu. “Ini adalah sebuah harapan,” tukasnya.
Kedua, sambung Chusnul, hadits yang menunjukkan adanya warning (peringatan). Arti hadits tersebut, “Barang siapa yang tidak bisa meninggalkan qoula zuur, maka sia-sia puasanya, meskipun sudah meninggalkan makan dan minum.”
Chusnul lalu menyebut sembilan perbuatan yang termasuk qoula zuur. Yakni, kidzib (dusta), suudhon (berprasangka buruk), ghibah (suka menggunjing), buhtan (tuduhan palsu), ifkun (suka menyebarluaskan berita bohong atau menggosip), namimah (suka mengadu), tajassus (mencari kesalahan orang lain), hamzun (suka mencaci maki), dan lamzun (suka mencela).
Pria yang juga ahli ilmu fisika itu menegaskan, qoula zuur harus selalu menjadi peringatan bagi umat Islam. “Harus selalu diingat bahwa qoula zuur itu bukan hanya larangan ketika berpuasa di bulan Ramadhan saja, tetapi dalam kehidupan kita sehari-hari,” tegas Chusnul.
Karena itu, kata dia, segenap persiapan baik jasmani maupun rohani harus dilakukan demi menjalani ibadah di bulan Ramadhan. Dan setiap umat Islam pantas bersyukur karena diberi kesempatan Allah bertemu di bulan suci ini. (uzlifah)