PWMU.CO – Salah satu tanda warga Muhammadiyah adalah selalu ikhlas dalam beramal. Tak heran jika di berbagai daerah selalu muncul beragam amal usaha yang rata-rata dibangun secara gotong-royong oleh warga Persyarikatan. Setelah jadi, lembaga tersebut diserahkan tanpa syarat apa pun kepada organisasi Muhammadiyah.
Demikian disampaikan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Probolinggo Fauzi SAg, saat menerima 3 sertifikat tanah wakaf di lingkungan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Lumbang, Probolinggo (18/5). “Inilah Muhammadiyah. Selalu ikhlas dalam beramal. Berjibaku membuat amal usaha. Setelah jadi diserahkan ke Muhammadiyah,” jelasnya gamblang dalam acara yang bertempat di Masjid Aqil al Aqil itu.
“Semoga langkah PCM Lumbang ini bisa ditiru oleh cabang-cabang yang lain,” lanjut Fauzi tentang penyerahan 3 sertifikat itu. Penyerahan dilakukan oleh Ahmad Ridho Pambudi, yang bertindak mewakili nadzir-nadzir yang ditetapkan PDM Kabupaten Probolinggo kepada Fauzi. Penyerahan dilakukan saat PDM melakukan Safari Ramadhan di PCM Lumbang.
“Alhamdulillah, tanah wakaf di Pimpinan Cabang Muhammadiyah Lumbang sudah bersertifikat wakaf atas nama Persyarikatan Muhammadiyah semua. Tentunya ini akan menutup kemungkinan munculnya masalah di kemudian hari,” jelas Kung Ridho, panggilan akrab Ahmad Ridho Pambudi.
Disaksikan jamaah shalat tarawih, penyerahan 3 sertifikat ini sekaligus penanda lika-liku kemajuan Muhammadiyah Lumbang. Secara rinci, ketiga sertifikat itu diantaranya adalah wakaf dari H. Subagyo, kemudian pembelian tanah oleh PCM Lumbang, dan wakaf dari keluarga Ahmad Ridho Pambudi.
Wakaf pertama berasal dari H. Subagyo seluas 812 meter, dan menjadi tanah wakaf pertama yang dikelola PCM Lumbang. “Karena dirasa kurang, pada tahun 2011, PCM Lumbang rama-rama patungan membeli tanah seluas 588 meter persegi,” cerita Kung Ridho
Setahun kemudian, keluarga Ahmad Ridho Pambudi menyerahkan tanah seluas 265 meter. Tanah di tepi jalan propinsi menuju air terjun Madakaripura melengkapi tiga tanah wakaf milik Muhammadiyah.
Melihat kegembiraan warga Muhammadiyah dalam beramal itu, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Nur Cholis Huda, pernah menyatakan warga Muhammadiyah adalah warga rasional yang tak rasional. Bersusah payah dengan modal sendiri mendirikan masjid, mushalla, sekolah, rumah sakit, panti asuhan, dan lain-lain, lalu diberikan sukarela ke pusat tanpa konpensasi. Tulisan dimaksud bisa dibaca lebih detail dalam tautan berikut: Potret Warga Muhammadiyah: Rasional yang Tak Rasional. (redaksi)