PWMU.CO – Seperti biasa, pada bulan suci Ramadhan, PC Muhammadiyah Pulolor Jombang mengadakan pengajian rutin menjelang buka puasa. Pesertanya anak-anak hingga orang dewasa. Lokasinya berada di Masjid Al-Muttaqin, Kalimalang. Pada Jumat (18/5), pengajian diisi oleh Ustadzah Erfin Walida Rahmania SPdI.
Sembari mengunjungi tanah kelahirannya, guru agama di SD Mudipat Pucang Surabaya itu sekaligus diberi jadwal untuk mengisi ceramah. ”Fase mendidik anak menurut Rasulullah ada tiga,” kata Erfin membuka ceramah usai memutar video. Sebelum acara dimulai, dia memang menyempatkan diri untuk memutar video pendek tentang pendidikan anak. Tujuannya, agar anak-anak tertarik dulu.
Ya, tema yang dibawakan Erfin saat itu tentang cara mendidik anak yang dianjurkan Rasulullah, dikutip dari buku Munif Chatib. ”Yang pertama, di usia 0-7 tahun atau tujuh tahun pertama, perlakukan anak seperti raja,” ujarnya. Seperti raja, maksudnya, apa yang dimaui anak sebisa-bisanya dituruti. Tetapi tetap dalam batas tertentu pastinya.
”Tujuh tahun kedua, yaitu 7-14 tahun, perlakukan anak seperti qodim atau pelayan,” kata anggota PWNA Jatim tersebut. Anak-anak harus diajari untuk membantu orang tua. Misalnya membantu mencuci baju atau menyapu. ”Tapi, jangan dimarahin ya. Jangan ada ucapan, nanti bojomu brewok kalau gak bersih,” katanya disambut tawa hadirin.
Selanjutnya, tujuh tahun ketiga, yaitu rentang 14-21 tahun, perlakukan anak seperti wazir atau perdana menteri. ”Anak harus sudah bisa diajak untuk mencari solusi bersama dalam memecahkan masalah,” tegasnya.
Erfin mencontohkan, kalau anak mau masuk SMA, dia harus diajak berdiskusi. Misalnya si anak senang mengutak-atik motor, mungkin dia cocok dimasukkan ke SMK jurusan mesin. ”Intinya, anak diajak berpikir. Tidak boleh egois,” ujarnya.
Itu pula, kata dia, yang dilakukan oleh Ibrahim kepada anaknya, Ismail. Pada saat membangun kembali Kakbah, Nabi Ismail tanpa diperintah membantu Nabi Ibrahim. Nabi Ismail membangun beberapa batu atau hajar. Kemudian membentuk runtutan batu yang disebut hijr Ismail. ”Kalau adik-adik di sini suka bantu orang tuanya tidak?” tanya Erfin. ”Iya,” jawab anak-anak.
Pelajaran penting lainnya, menurut dia, Ibrahim selalu menjenguk anaknya walaupun jauh. Seperti ketika menyempatkan diri menjenguk Ismail yang lokasinya jauh dengan Ibrahim. ”Walaupun anak sudah menikah dan kewajiban menafkahi sudah ada di pihak suami misalnya, orang tua mempunyai kewajiban untuk menasihati,” ujarnya.
Di akhir ceramah, Erfin berpesan kepada orangtua agar selalu introspeksi diri ketika ada anaknya yang masih agak nakal. ”Mungkin pola asuhnya yang kurang. Di samping itu, berdoalah terus kepada Allah SWT sembari merendahkan hati. Rabbi habli minasshalihin,” tuturnya. (achmad san)