PWMU.CO – Politik nilai bukan politik yang semata-mata memperebutkan kekuasaan dengan menghalalkan segala cara. Politik nilai harus mampu mendorong munculnya nilai-nilai kebaikan dan kebenaran secara universal.
Hal tersebut disampaikan oleh calon gubernur Jatim H Syaifullah Yusuf saat menyampaikan materi Kajian Ramadhan di Dome UMM Malang, Sabtu (19/5/2018).
“Politik nilai adalah sesuatu yang harus berdasarkan pada nilai-nilai umum yaitu kebaikan dan kebenaran secara umum atau universal,” ujar Gus Ipul, panggilan akrabnya.
Pada momen Pilkada ini banyak orang menentukan pilihannya berdasarkan pada beberapa pendekatan. “Pilihan itu berdasarkan pilihan ideologis, strategis dan pilihan berdasar pragmatis atau kebutuhan dan kepentingan,” katanya.
Dalam menyikapi dasar pilihan masyarakat Jatim itu, Gus Ipul memaparkan apa yang telah dilakukan selama menjadi wakil gubernur mendampingi Pakde Karwo dalam sebuah buku.
“Buku yang berjudul Perubahan yang Berkelanjutan, berisi tentang semua pengalaman saya selama menjadi wakilnya Pakde Karwo memimpin Jawa Timur,” lanjutnya.
“Saat ini saya maju untuk Jawa Timur tidak tiba-tiba dan bukan tidak beralasan, tapi untuk melanjutkan pembangunan lima tahun ke depan,” paparnya.
“Catatan saya tentang kepemimpinan dua periode bersama Pakde Karwo, yaitu sangat inisiatif, inovatif, dan kreatif salah satunya adalah dibidang pertanian,” jelasnya.
Dengan meningkatkan sektor produktivitas bahan pangan yang dikelola dan diproduksi oleh pertanian. “Kriteria minimal luas lahan 200 – 400 ha lahan pertanian. Dan yang tergabung dalam Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani). Dalam hal ini petani tidak lagi tergantung oleh pasokan makan dari luar,” jelasnya tentang perkembangan sektor pertanian di Jatim.
Namun menurut Gus Ipul, ada satu Pekerjaan Rumah (PR) besar yaitu masalah kesenjangan dan kemiskinan. Ini tanda masih belum meratanya pertumbuhan ekonomi masyarakat Jawa Timur.
“Kebutuhan lapangan pekerjaan dan penurunan angka kemiskinan juga menjadi perhatian, dan akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat Jawa Timur,” jelasnya.
Dari sekian persoalan di Jawa Timur maka hal yang harus ditingkatkan adalah bertumpu pada kualitas SDM. “Inilah yang akan kita jadikan perhatian khusus, dan Muhammadiyah bisa jadi partner untuk meningkatkan SDM yang lebih baik di Jatim,,” pungkasnya disambut tepuk tangan meriah peserta Kajian Ramadhan. (Izzudin)